Mohon tunggu...
Raesha Romeesa Adifa Farzana
Raesha Romeesa Adifa Farzana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anjuran Menuntut Ilmu

1 November 2024   14:48 Diperbarui: 1 November 2024   15:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu  pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan.( Sumarto 2017). Karl Pearson merumuskan di dalam bukunya Grammar of Science bahwasannya ilmu pengetahuan merupakan lukisan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai fakta pengalaman dengan istilah sederhana. Menuntut ilmu merupakan proses ke arah yang positif. Pendidikan Islam dapat dipahami sebagai proses transformasi ilmu yang bertujuan untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa. 

Dalam Islam proses belajar mengajar lebih dikenal dengan sebutan atTa'lim, yaitu proses ilmu pengetahuan agama yang menghasilkan pemahaman yang baik terhadap anak didik sehingga dapat melahirkan sikap yang positif. Yang dimaksud dengan sikap yang positif ialah ikhlas, percaya diri, patuh, dapat berkorban dan teguh terhadap pendirian (Susanto, 2009). 

Pendidikan menurut pandangan Hamka terbagi menjadi dua macam: pertama, pendidikan jasmani, yakni ilmu untuk pertumbuhan dan kesempurnaan jasmani, kekuatan jiwa dan akal. Kedua, pendidikan rohani, yakni ilmu untuk kesempurnaan manusia dengan pengalaman dan ilmu yang didasarkan pada agama.kedua unsur tersebut cenderung dapat menumbuhkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Karena pendidikan dalam sarana yang tepat untuk menentukan berkembangnya pendidikan dalam sarana yang tepat untuk menentukan berkembangnya kedua unsur tersebut.

Adapun anjuran  Menuntut Ilmu dalam islam  ialah yang Pertama, thalabul ilmu merupakan kewajiban dalam agama Islam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; "menuntut ilmu wajib atas setiap orang Islam". Karena ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan wahyu adalah ayat tentang ilmu yakni Iqra (bacalah). Membaca adalah bagian menuntut ilmu (baca, tulis, hafal, faham). Waktu SD diajarkan cara membaca dengan metode CBSA (Cara belajar siswa aktif) salah satunya menggunakan buku "Belajar Membaca dan Menulis" yang isinya ada kalimat Ini Budi, ini ibu Budi.

Menuntut ilmu itu penting karena memiliki beberapa manfaat pertama menuntut ilmu dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan seseorang. Kedua menuntut ilmu dapat membantu menegakan syariat Allah. Ketiga menuntut ilmu tidak dibatasi mau itu tempat atau waktu. Menuntut Ilmu Dapat Mengangkat Derajat Janji Allah subhanahu wata'ala bahwa orang-orang yang menuntut ilmu derajatnya akan diangkat oleh Allah subhanahu wata'ala yang artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mujadalah: 11).

Kalau ada yang mengatakan, "Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kagak bekal mengubah nasib loh." Jawablah dengan kata yang sopan "iya pendidikan tidak akan mengubah diri saya, tetapi akan mengubah pemikiran saya, kalau pemikiran saya berubah maka semua yang ada pada diri saya akan berubah." Termasuk titel yang diberikan setelah menyelesaikan pendidikan, jadikanlah sebagai motivasi bahwa pendidikan yang saya raih adalah jerih payah menuju kesuksesan. Sukses itu adalah bagian beberapa derajat yang ada dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

lmu Adalah Bekal penuntut ilmu harus memiliki bekal/modal sebagaimana perkataan Imam Asy-Syafi'i "lantanalul ilma illa bi sittatin; dzaka'in (cerdas), wa hirshin (semangat), wa ijtihadin (sungguh-sungguh), wa bulghotin (biaya), wa irsyadi ustadzin (petunjuk guru), wa thulu zamanin (panjangnya waktu)." Perkataan sang imam tentang bekal/modal menuntut ilmu harus dimiliki betul oleh para penuntut ilmu, karena ilmu itu bagaikan cahaya. Seumpama cahaya lampu yang menyinari ruangan bahkan sampai sebesar cahaya matahari yang menyinari seluruh alam. Menuntut ilmu penting bagi siapa pun itu baik bagi anak kecil orang dewasa atau pun lansia karena dengan adanya ilmu kita memiiki nilai moral yang baik jika kita menuntut ilmu dengan baik dan benar.

Maka seseorang yang memiliki ilmu harus mampu menyinari orang-orang disekitarnya, jadilah cahaya yang jernih yakni setiap perkataan dan ucapannya benar-benar dari hati nurani yang paling dalam, cahaya yang suci bersih dari kata-kata kotor atau yang tidak enak di dengar, cahaya yang tidak menyilaukan perkataannya tidak menyakitkan dan menyebalkan, cahaya yang menyejukkan membuat di sekitar menjadi merasa aman dan damai.

Menuntut ilmu tidak dilakukan sembarangan, ada adab atau etika yang mesti diketahui oleh para pelajar agar ilmu yang didapat bermanfaat dan membawa banyak berkah. Contoh nya jika kita memiliki ilmu kita bisa mengajarkan kepada anak anak yang memliki keterbatasan ekonomi agar mereka bisa merasakan nikmat nya menuntut ilmu . Umat Islam bisa mencontoh bagaimana para ulama terdahulu mencari ilmu sehingga kemanfaatan ilmunya bisa dirasakan hingga saat ini. Hal yang diperhatikan para ulama dalam menuntut ilmu adalah memilih guru yang tepat (Ridwan, 2016). Belajar yang baik juga harus langsung mendengar dan duduk bersama sang guru. Menerima ilmu secara lisan dan bertemu langsung dengan para guru, duduk bersama para syaikh dan mengambil langsung dari lisan-lisan perawi. Bukan dari lembaranlembaran dan halaman-halaman kitab.

Dan harus diketahui sumber dari segala ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari Al-Quran, baik yang menyangkut dunia maupun akhirat (Mahali, 2002). Perintah membaca dimaksudkan agar manusia lebih banyak membaca, menelaah, memperhatikan alam semesta untuk kemudian menjadi bekal ketika turun ke masyarakat.

Kesimpulan yang dapat diambil  Dengan kita bisa menuntut ilmu dengan baik dan dapat mengamalkan apa yang kita miliki itu sebagian wadah untuh kita bisa mendapat surga nya Allah dan dengan kita menuntut ilmu bisa membuat kita bahagia dunia dan akhirat. Sebagaimana Rasulullah yang tidak henti hentinya memuntut ilmu walau beliau sudah sangat pintar itu sbagaimana contoh menuntut ilmu tidak ada batasannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun