Sering kali, kita hanya melihat jika seorang K-Pop idol hanya bermodalkan tampang dan lihai akan kemampuan fanservice-nya saja. Memang, visualnya yang seperti tidak nyata mengenyampingkan fakta bahwa mereka juga punya pemikiran yang mendalam dan berwawasan luas.
Hal tersebut mereka dapatkan dari buku-buku yang mereka baca. Seperti yang dilakukan oleh para member Seventeen yang selalu menyempatkan membaca di setiap kesempatan. Membaca buku membantu mereka untuk melepas stres, menjaga agar kondisi mental tetap waras. Selain itu juga membantu dalam penulisan lirik yang penuh makna. Mau tau buku apa saja yang dibaca oleh Seventeen? Berikut ulasannya untuk para Carat (penggemar Seventeen)
 1. Berani Tidak Disukai, Berani Bahagia (Ichiro Kishimo dan Fumitake Koga)
Seungkwan membagikan foto kedua buku ini di situs fancafe beberapa tahun lalu. Buku ini mengupas tentang hal-hal yang sebaiknya harus atau tidak dilakukan agar bisa bahagia. Buku ini terdiri dari 2 seri.Â
Yang pertama adalah Berani Tidak Disukai, sedangkan yang kedua adalah Berani Bahagia. Buku ini berfokus pada teori filsuf Adler, yang menekankan bahwa kebahagiaan dimulai dengan penerimaan terhadap diri sendiri. Buku ini cocok untuk yang sedang mencari makna hidup dan kebahagiaan.
2. I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki (Baek Se Hee)
Dalam sebuah fansign, S.Coups sang leader dari boygroup besutan Pledis Entertainment ini merekomendasikan buku dari Baek Se Hee. Buku ini termasuk dalam kategori Self-help, menceritakan kisah nyata si penulis yang memiliki gangguan kecemasan dan sedang mengkonsultasikannya dengan psikolog. Untuk kamu yang sedang lelah, merasa hampa, hambar dan mungkin sedang mengalami hal yang sama dengan penulisnya, bisa baca buku ini ya.
3. Keajaiban Toko Kelontong Namiya (Keigo Higashino)
Buku karya Keigo Higashino ini direkomendasikan oleh Wonwoo, member yang memang dikenal sebagai kutu buku. Konsep cerita dalam buku ini yaitu tentang toko kelontong ajaib yang sering dikirimi surat oleh pelanggannya.Â
