Mohon tunggu...
Eko Dardirjo
Eko Dardirjo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis

Pengurus Rumah Literasi Waskita Brebes

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dampak Covid-19 terhadap Tenaga Kerja

11 April 2020   01:26 Diperbarui: 11 April 2020   07:40 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu di sadari bahwa memang saat ini kita semua benar benar menelan kenyataan yang pahit, wabah Covid-19 yang semakin hari semakin meluas dampaknya membuat kita waspada, bukan hanya kepada efek domino dampaknya melainkan semua bidang dan kelangsungan kehidupan manusia saat ini, semakin banyak warga sulit mendapatkan pekerjaan di tambah lagi gelombang PKH dan juga terhenti nya Beberapa UMKM yang mengalami kesulitan di saat pandemi Covid-19 merajalela.

Bukan hanya itu saja, semua kalangan apa lagi bagi kalangan pekerja serabutan dan juga pekerjaan Sektor Informal sangat terganggu, mereka bingung harus mencari nafkah untuk anak dan istri di rumah, walaupun harus dilakukan dengan tanpa sadar mereka menjadi lebih mudah terkena Virus pendemi.

Mereka yang banting tulang harus pulang bawa uang, tidak sekedar isapan jempol saja, walaupun beberapa keringanan dalam pembayaran listrik dan lesing ataupun lainya sudah mulai di berikan oleh pemerintah, namun saat ini yang dibutuhkan adalah bisa menghidupi keluarga di rumah dan bisa makan.

Mereka yang setiap hari harus mencari nafkah, salah satu contoh bagi pekerja jasa ojek online tiap hari harus mencari penumpang atau ada jasa pengiriman barang/makanan sehingga mereka bisa mendapatkan uang dari jasanya, namun bagaimana dengan pekerjaan lainya, Seperti supir angkot, Pedagang kaki lima, dan lainnya?

Mereka harus mengakui, sepi penumpang, sepi pembeli dan omzet semakin menyusut belum lagi dagangan masih banyak, setoran harus di bayar, pulang harus bawa uang untuk makan, dan belum yang lainnya.

Perlu dia sadari bahwa kita yang masih mampu sudah sepatutnya untuk saling bantu dan gotong royong agar mereka yang benar benar terdampak Covid-19 dan tidak bisa Kerja atau dirumahkan bisa tetap menghidupi anak dan istri, hal ini yang disampaikan oleh Hj Nur Nadlifah Anggota DPR RI Dapil IX Jawa Tengah, menurutnya,

"Perlunya gerakan solidaritas sosial dalam gerakan tersebut, masyarakat dapat berkontribusi memberikan donasi untuk disalurkan kepada yang membutuhkan, mari fastabiqul Khoirot untuk peduli bersama".

Dokpri
Dokpri

Namun pelan pelan kegiatan berbagi atas nama solidaritas sudah mulai dilakukan, banyak dari beberapa kalangan yang sudi untuk melakukan kegiatan bagi-bagi makanan dalam bentuk nasi bungkus (Nasbung) atau juga sembako untuk diberikan kepada warga yang membutuhkan dan tentunya bagi yang terdampak Covid-19 dari sebelumnya pekerja dan kini tidak bisa kerja

Bahkan dengan tidak mempunyai penghasilan setiap hari nya alias menganggur, dengan begitu gerak cepat para dermawan sangat di tunggu, sama halnya ketika kita bisa berbagi makanan untuk mereka, dan mereka bisa terbantu.

Dan semakin ke sini semakin banyak yang terketuk hatinya untuk terus menyingsingkan lengan baju untuk membantu, ada yang membantu karena sudah menjadi rutinitasnya ada yang baru melakukan di saat pandemi Covid-19 ini, dari atas nama pribadi, ada yang melalui instansi pemerintahan atau kemanusiaan dan juga para politisi yang turun ke jalan membagikan sembako Kepada warga yang di jumpai, berbagai cara juga mereka lakukan dengan memotong gaji, melelang barang koleksi nya ke penggemar atau menghimpun dari donatur yang dermawan.

 Dilansir dari situs Detik.com, berdasarkan data Kemnaker per 7 April 2020, dampak pandemi COVID-19 untuk sektor formal yang dirumahkan dan di-PHK sebanyak 39.977 perusahaan dan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja sebanyak 1.010.579 orang.

Rinciannya yakni pekerja formal dirumahkan sebanyak 873.090 pekerja/buruh dari 17.224 perusahaan dan di-PHK sebanyak 137.489 pekerja/buruh dari 22.753 perusahaan.

Sementara itu, jumlah perusahaan dan tenaga kerja terdampak di sektor informal sebanyak 34.453 perusahaan dan jumlah pekerjanya sebanyak 189.452 orang, dengan total jumlah perusahaan yang merumahkan pekerja dan PHK sebanyak 74.430 perusahaan dengan jumlah pekerja/buruh/tenaga kerja sebanyak 1.200.031 orang.

ari data di atas begitu banyaknya masyarakat yang terpukul atas dampak wabah Covid-19, sebelumnya mereka  sudah nyaman bekerja, kini di ambang PHK, dan menambah daftar panjang masyarakat yang terdampak Covid-19 saat ini, mungkin saat ini penantian yang di idamkan adalah bisa menyambung hidup dengan setiap hari bisa makan, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan bahwa perlunya g

"Mengahadapi situasi ini hanya solidaritas dan disiplin sosial yang kuat diantara sesama anak bangsa dan pemerintah yang akan membuat Indonesia kokoh melawan efek kesehatan, sosial, ekonomi, dan politik dari Corona, mari kita menyerukan Nusantara bangkit bersatu", dengan demikian persatu dan kesatuan sesama anak bangsa untuk saling bantu yang membutuhkan dan setelah pulih kembali maka yang di harapkan adalah kesempatan untuk bisa kerja di sektor manapun agar bisa melanjutkan untuk menafkahi keluarga sehingga rakyat Indonesia sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun