Mohon tunggu...
Eko Dardirjo
Eko Dardirjo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis

Pengurus Rumah Literasi Waskita Brebes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Sosial Distancing di Tengah Covid-19

3 April 2020   19:56 Diperbarui: 4 April 2020   00:17 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya pembatasan diri terhadap orang lain atau dengan kata lain Sosial Distancing membuat kita semakin tidak nyaman, komunikasi dengan teman akhirnya menggunakan jarak jauh melalui media sosial termasuk pengertian nya adalah terus menjaga jarak, tidak berkumpul dengan orang lain dan tidak diperbolehkan di dalam kerumunan agar masyarakat tidak banyak yang tertular Covid-19, dengan begitu cara ini menjadi salah satu menjadi poin dalam surat edaran atau isi maklumat dari pemerintah pusat atau pun daerah.

Masyarakat perlu dan harus turut dalam menghentikan penyebaran Covid-19 dengan cara jaga jarak dari manusia satu ke manusia lainnya dengan begitu sebagai langkah paling efektif dan efesien membantu pemerintah ataupun tenaga medis agar tetap di rumah.

Perkembangan penyebaran Covid-19 sampai dengan saat ini sangatlah masif terus menunjukkan angka penambahan sehingga sosial distancing sangat diperlukan, sehingga langkah pemerintah mengeluarkan edaran atau maklumat untuk meliburkan sekolah, menghentikan kegiatan jual beli di tempat keramaian ataupun semua yang aktivitas yang menyebabkan banyak orang berkumpul, seperti halnya yang di sampaikan oleh Anggota DPR RI Hj. Nur Nadlifah mengungkapkan,
" Cegah Covid-19 dengan menjaga jarak, dengan tetap tinggal di rumah dengan menghindari  kerumunan atau orang banyak di suatu tempat dengan tetep menyediakan hand sanitizer di ruang publik seperti mall, sekolah, masjid dan lain sebagainya," dengan begitu kita ikut melaksanakan SOP Kesehatan yang di anjurkan.

Disisi lain adanya wabah ini juga, dibeberapa Masjid atau musholla menerapkan sosial distancing dengan shof jamaah agak berjauhan, sehingga kontak seseorang dengan orang lain bisa lebih dikedepankan mengingat banyaknya kasus adalah dari masyarakat masih mengabaikan pentingnya sosial distancing, dan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini terus menasehati agar "Memperbanyak berdiam di rumah mengurangi aktivitas kesehariannya sepanjang Covid-19 belum mereda, hal ini sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah".

Tidak hanya itu, pengertian dari sosial distancing juga artinya mengurangi kegiatan bersentuhan dengan orang lain, namun apa manfaat sosial distancing ?

1. Dengan adanya himbauan agar masyarakat tetap menjaga Kegiatan berkumpul dengan orang banyak atau yang biasa di sebut sosial distancing mengartikan bahwa kalian telah melaksanakan protokoler kesehatan secara baik, tujuannya mengurangi resiko adanya penyebaran Covid-19 saat ini.

2. Mengurangi kegiatan ghibah atau Kegiatan kumpul dan berkumpul lebih dari 1 orang dan yang di bahasa adalah membicarakan tentang aib orang laib, jelasnya adalah ketika seseorang membicarakan aib orang lain ke orang lain lagi atau orang banyak tentu bisa di bilang berdosa, dan di dalam agama tidak diperbolehkan, namun setelah adanya wabah ini Kegiatan ngumpul semakin berkurang dan tidak lagi berdosa dengan membicarakan tentang orang lain.

3. Sosial distancing selanjutnya adalah banyak waktu yang di lakukan bersama keluarga di rumah, berbincang dan bermain dengan anak merupakan kegiatan efektif, apalagi himbauan untuk tetap di rumah, karena bisa melakukan berbagai kegiatan positif seperti berolahraga, berjemur, belajar dan berinteraksi dengan anak, dengan begitu kedekatan anak dengan orang tua semakin menjadi intens, terlebih semua sekolah libur, pondok pesantren juga sudah memulangkan santrinya, sehingga waktu anak akan semakin banyak di rumah dan bisa dimanfaatkan orang tua, dan menjadi momentum yang tepat untuk mengisi keseharian bersama di waktu libur.

4. Mengurangi kegiatan Kongkow, bagi kaum muda Kegiatan nongkrong mungkin menjadi kebiasaan yang hebat, dari nongkrong di tempat cafe hingga di salah satu tempat yang di rasa nyaman sehingga menjadi kebiasaan kumpul-kumpul, mungkin nongkrong jika di lakukan untuk musyawarah atau mau membicarakan sesuatu tentang pekerjaan atau yang positif bisa dilakukan, namun jika hanya membicarakan hal yang tidak baik sama saja, artinya waktunya terbuang sia-sia untuk kegiatan yang tidak berfaedah, apalagi dari sore hingga pagi hari baru membubarkan diri, terlebih jika sering nongkrong hanya sebatas menghilangkan penat akan berdampak pada keuangan sendiri, tidak bisa menajemen keuangan secara baik dan bisa saja menjadi boros, namun dengan kondisi seperti ini apalagi di daerah ibukota Kegiatan kumpul sudah sangat jarang dilakukan malah seringkali di bubarkan oleh pihak kepolisian, hal ini tidak lain pula adalah sebagai bentuk untuk menekan penyebaran Covid-19.

5. Manfaat yang kelima adalah lebih banyak mengerjakan kegiatan yang positif dan produktif, terutama bagi para penulis atau jurnalis warga, Kegiatan Menulis Kompasiana sangat dibutuhkan, sebagai bentuk mengasah kemampuan menulis, membuka wawasan dan lebih banyak lagi, memanfaatkan waktu libur, sehingga sepanjang waktu bisa di habiskan dengan menjadi kan kebiasaan baik dan dilakukan di rumah agar tidak terus menerus bosen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun