Hujan turun dan belum berhenti, dari pagi hingga sore, atau dari sore hingga malam, banjir datang menutup jalan dan perkampungan
Bagi mereka yang dari Sitanggal atau akan ke Larangan melewati jembatan Siandong Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes, kadang jika banjir datang, jembatan yang di sisi kiri Masjid Siandong tidak akan bisa dilewati oleh kendaraan bermotor, terkecuali untuk mobil dan bantuan jasa gerobak yang bolak-balik mengangkut motor warga.
Yaaa... gerobak yang di desain membawa pasir ini lantas menjadi andalan warga untuk membantu warga yang mengalami kendala melewati jembatan tersebut karena banjir, jika banjir kondisi air hampir bisa selutut lebih dan bisa sampai se paha orang dewasa, dan sangat menggangu pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
Jasa angkut motor menjadi solusi, bagi yang sudah sampai jembatan dan kondisi banjir, jasa ini membantu dengan motor di naikan bersama pengendara motor ke gerobak, dengan jumlah 1 Â gerobak ada 4 sampai 5 personil yang ikut mendorong gerobak tersebut hingga melewati terjangan banjir.
Bagi mereka yang menerima jasa angkut, cukup bayar seikhlasnya ada yang Rp. 5.000 atau Rp. 10.000 dan sebagainya per motor dan pengendara nya, murah dan tidak usah repot-repot, unik dan hanya ada di saat jembatan kondisi banjir, dan mereka sudah melakukan sejak kondisi jembatan banjir, kadang di malam hari juga, dan juga pagi hari di saat lalu lalang kendaraan bermotor banyak, mereka ada, namun bagi pengendara yang tak mau repot bisa muter ke daerah Desa Slatri.
Berkah banjir, tidak lain pula, di saat seperti ini bukan hanya membantu orang yang mau melewai namun juga sebagai pasif income bagi mereka dari hasil jasa tersebut di musim penghujan seperti sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H