Sebuah kebanggan bagi Mahawaditra mendapatkan penghargaan perak dengan nilai 81/100. Angka yang cukup tinggi untuk range silver. Karena acara tersebut adalah sebuah festival, seluruh peserta mendapatkan penilaian dari para juri, baik itu emas, perak, ataupun perunggu. Dari Indonesia, D'Angelic Choir mendapatkan emas, OSUI Mahawaditra dan Trinity Youth Symphony Orchestra mendapatkan perak, dan Anging Mamiri Choir mendapatkan perunggu.
Keberangkatan Mahawaditra dalam AIMF tidak hanya milik anggota yang berangkat, tapi juga milik semua orang yang terlibat. Mahawaditra menjadi rumah kedua bagi para anggotanya. Bantuan dan dukungan pada alumni, pembina dan keluarga, dan Ibu Kartini Mulyadi sangatlah besar dalam kesuksesan penorehan sejarah orkestra kampus perjuangan ini. Dimulai dari tahun awal lahir yang hanya menunaikan kewajiban seremonial kampus, beranjak tampil di luar kampus, dan kini berada di tingkat Internasional. Jatuh bangun orkestra yang tidak memiliki program studi musik ini dialami, pergantian pemain yang begitu cepat mengikuti ritme waktu perkuliahan, para anggota yang kebanyakan mulai belajar alat musiknya ketika menjadi anggota, peralatan musik yang sudah tua hampir setua usia orkestra ini. Hingga pada akhirnya tampil di Sydney, Mahawaditra menjadi kebanggan bagi para alumni dan pembina. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran pembina kami Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA dan perwakilan rektorat UI, Drs. A.G Soedibyo dalam penampilan kami di Sydney, kehadiran alumni UI yang berada di Australia yang menonton, dorongan moril alumni, dan sambutan kedatangan yang hangat ketika kembali ke Tanah Air.
Sejenak beberapa anggota meneteskan air mata haru setelah malam penutupan malam itu. Mereka kembali mengingat perjuangan untuk mencapai titik yang belum pernah dicapai orkestra mahasiswa Indonesia sebelumnya. Beberapa memiliki tekad bahwa Indonesia juga akan memiliki festival musik internasional seperti AIMF. Selain untuk bertukar pengalaman tentang musik juga dapat menjadi sarana penarik pariwisata Indonesia. Konsep ini yang dipakai oleh World Project Soth Pacific sebagai pihak penyelenggara. Perjalanan mendapatkan "Perak" dari Mahawaditra menjadi sebuah titik awal bagi Mahawaditra sendiri, dunia orkestrasi Indonesia, dan bagi bangsa Indonesia sendiri.
Â
Curahan hati dan pengalaman para anggota OSUI Mahawaditra juga ditulis dalam Blog Resmi OSUI Mahawaditra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H