Ilmu dan akhlak adalah dua faktor penting untuk membentuk karakter dan pribadi seseorang, terutama bagi para santri yang memang kehidupannya banyak diisi dengan belajar ilmu agama, serta ilmu umum lainnya.
Para santri diharapkan dapat memahami semua pelajaran yang mereka dapatkan di pesantren, baik mengenai pelajaran agama, sains, bahasa, maupun sosial. Diantara semua pelajaran itu, nahwu shorof adalah pelajaran yang paling susah menurut kebanyakan santri, padahal pelajaran ini sangat menarik dan mudah dipahami oleh santri.
Ketika pembelajaran nahwu shorof sedang berlangsung biasanya para santri sering mengeluh. Entah merasa pusing, sakit perut, dan sebagainya. Â Kebanyakan santri pun lebih memilih untuk tidur dan mengerjakan pekerjaan lain daripada memperhatikan guru mengajar dan memilih alpa ketika setoran nadzoman.
Para santri merasa kesulitan ketika belajar dua hal tadi karena mereka diharuskan untuk menghafal banyak nadzom ber bahasa arab yang terkadang mereka pun tak paham dengan apa yang mereka hafal. Ditambah lagi dengan kitab-kitab berbahasa arab yang menemani mereka dalam pembelajaran nahwu shorof, maka semakin hilanglah niat mereka dalam mendalami dua ilmu tersebut.
Banyak cara yang bisa dilakukan para santri untuk mempermudah pembelajaran nahwu shorof ,seperti mencari kitab yang cocok, menggunakan metode yang membuat kita nyaman, dan sebagainya. Semua itu bisa dicoba para santri supaya pembelajran nahwu shorof bisa menjadi mudah dan menyenangkan. Pastinya semua tidak bisa dilakukan tanpa niat yang jelas dan hati yang ikhlas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H