Mohon tunggu...
Radja Khaharudin Syah
Radja Khaharudin Syah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang Fotografi dan Media Kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Sosial Televisi terhadap Kebudayaan Populer

30 September 2024   01:10 Diperbarui: 30 September 2024   01:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang masih sering nonton TV? Di era digital seperti sekarang, dengan maraknya platform streaming dan media sosial, banyak yang mulai meninggalkan kebiasaan menonton televisi. Namun, jangan salah, televisi masih memiliki pengaruh besar dalam membentuk budaya populer dan cara kita melihat dunia. Mulai dari acara-acara yang viral hingga representasi sosial yang ditampilkan, televisi terus berperan dalam membentuk tren, opini, dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana televisi membawa dampak besar terhadap kebudayaan populer!

Televisi telah menjadi salah satu media paling berpengaruh sejak kemunculannya pada pertengahan abad ke-20. Sebagai jendela ke dunia luar, televisi memainkan peran penting dalam membentuk kebudayaan populer di masyarakat. Dari acara hiburan, berita, hingga iklan, televisi secara konsisten memengaruhi cara orang berpikir, berperilaku, dan menafsirkan realitas sosial di sekitar mereka.

1. Televisi sebagai Pencipta Tren
Salah satu dampak terbesar televisi terhadap kebudayaan populer adalah kemampuannya untuk menciptakan dan menyebarkan tren. Acara-acara populer seperti sitkom, drama, atau realitas sering kali melahirkan gaya berpakaian, bahasa, dan perilaku yang diadopsi oleh masyarakat luas. Misalnya, gaya rambut karakter dalam serial televisi terkenal bisa menjadi tren global, atau slogan ikonik dari acara komedi bisa menjadi bagian dari bahasa sehari-hari.

Televisi juga memiliki kekuatan untuk mempopulerkan genre musik, film, dan bahkan produk tertentu melalui program-programnya. Hal ini terlihat jelas dalam acara musik seperti  MTV  yang menjadi salah satu platform terbesar dalam membentuk selera musik generasi muda pada akhir abad ke-20.

2. Pembentukan Persepsi Sosial
Melalui televisi, masyarakat mendapatkan gambaran tentang isu-isu sosial, politik, dan budaya. Program-program berita, dokumenter, serta film televisi sering kali membentuk pandangan publik terhadap topik tertentu. Cara sebuah isu ditampilkan di televisi bisa memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap realitas sosial.

Misalnya, representasi kelompok minoritas atau isu-isu gender di televisi sangat memengaruhi bagaimana kelompok-kelompok ini dipandang oleh publik. Jika kelompok tertentu sering kali digambarkan secara negatif atau stereotip, ini bisa memperkuat prasangka di masyarakat. Sebaliknya, representasi yang inklusif dan positif dapat membantu mengurangi prasangka dan mempromosikan keberagaman.

3. Pengaruh terhadap Nilai-nilai dan Norma Sosial
Televisi juga berperan dalam memperkenalkan atau mengubah nilai-nilai sosial. Banyak program televisi yang berisi pesan moral atau sosial yang secara halus memengaruhi pemirsa. Misalnya, dalam acara-acara keluarga, nilai-nilai seperti pentingnya persahabatan, kejujuran, dan kerja keras sering kali ditekankan. Di sisi lain, beberapa acara mungkin mempromosikan gaya hidup konsumtif, individualisme, atau materialisme.

Norma-norma tentang hubungan sosial, gender, dan status sosial sering kali dibentuk melalui karakter dan cerita yang disajikan di televisi. Hal ini memberikan pengaruh besar terhadap cara masyarakat memahami peran dan ekspektasi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

4. Televisi sebagai Cermin dan Pembentuk Kebudayaan
Selain menjadi pembentuk kebudayaan, televisi juga sering kali berfungsi sebagai cermin dari masyarakat. Acara televisi mencerminkan perubahan dalam masyarakat, baik dalam hal nilai-nilai, gaya hidup, maupun isu-isu yang sedang hangat. Sebagai contoh, perkembangan teknologi, gaya hidup perkotaan, dan dinamika keluarga modern sering kali menjadi tema sentral dalam berbagai acara televisi.

Namun, televisi juga memiliki kekuatan untuk membentuk kebudayaan dengan memberikan perspektif baru atau menantang norma-norma lama. Program-program satir politik, acara bincang-bincang, atau drama yang menggali isu-isu kontroversial sering kali membuka ruang bagi diskusi publik tentang topik-topik sensitif, seperti korupsi, hak asasi manusia, atau kesetaraan gender.

5. Globalisasi Budaya melalui Televisi
Dengan kemajuan teknologi dan munculnya televisi satelit serta platform streaming, televisi kini tidak lagi terbatas pada siaran lokal. Program-program dari berbagai negara dapat dengan mudah diakses di seluruh dunia. Ini mengarah pada globalisasi budaya, di mana kebudayaan satu negara dapat menyebar dan memengaruhi budaya negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun