Mohon tunggu...
radja achmad
radja achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan

saya adalah mahasiswa yang tertarik seputaran olahraga, sains dan lain lain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangun Kesadaran Masyarakat di Kelurahan Cireundeu Tanggerang Selatan dalam Mengenal Potensi Kebakaran Pada Lingkungan Rumah

30 Mei 2024   10:42 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:50 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indri Wahyuni, Cahya Arbitera,Afif Amir Amrullah, Dinda Annisa Putri Lesmana, Radja Nikra Achmad, Nancy Santa Tambunan, Ilyasa Divanri Wisa, Dhiya Iman Aziza


Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta


Jl. Limo Raya No. 7, Cinere, Depok 16514 

Peristiwa kebakaran dapat terjadi kapan saja tanpa diduga dan tidak disengaja yang dapat menghanguskan bangunan rumah, tanaman dan sebagainya yang akan mengakibatkan kerugian terhadap kehilangan harta benda dan dapat merenggut nyawa manusia. Kebakaran berasal dari api kecil atau besar yang dapat merugikan baik secara ekonomi dan sosial (Dewi, 2013). Banyak faktor yang dapat menjadi sumber penyebab terjadinya kebakaran rumah, mulai dari konsleting listrik, kebocoran selang pada kompor gas, membakar sampah, puntung rokok dan lilin saat mati lampu. Kelalaian merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran rumah, misalnya kabel listrik yang sudah rapuh yang tidak segera diganti atau penggunaan kabel yang tidak memenuhi standar dan kelebihan beban. Dalam penggunaan kompor gas seringkali tidak pernah melakukan pemeriksaan selang gas atau menggantinya secara periodik.

Kegiatan membakar sampah yang ada di lingkungan padat penduduk menjadi penyebab kebakaran karena terjadi kelalaian pada saat membakar sampah, sehingga api dari sampah yang terbakar semakin membesar dan sulit terkendali. Peristiwa kebakaran yang terjadi lebih banyak disebabkan karena faktor kelalaian, secara umum dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat tidak selalu disertai dengan kepedulian akan pentingnya keamanan dan keselamatan dari ancaman bencana, salah satunya kebakaran (Furi, 2012). Data statistik kebakaran yang terjadi di Jakarta di tahun 2019, sebanyak 1.355 kasus dengan penyebab kebakaran dari konsleting listrik sebanyak 557 kasus, kompor gas sebanyak 102 kasus puntung rokok sebanyak 51 kasus, dan sisanya penyebab lainnya sebanyak 645 kasus (sumber : https://www.jakartafire.net/statistic).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Banten mencatat 145 kebakaran di kabupaten Tangerang, Banten sejak Juli-September 2023. Kebakaran di kabupaten Tangerang paling banyak di bulan Agustus mencapai 87 kejadian. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin di Kota Tangerang 2023 dengan persentase Perempuan 49,7% sedangkan Laki-Laki 50,3%. Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Secara umum, sikap kepedulian dan kesiapsiagaan dari masyarakat terhadap keselamatan lingkungan rumah dari bahaya kebakaran masih tidak sebanding dengan kepedulian terhadap peningkatan kebutuhan hidup sehari-hari (Furi, 2012). Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk meminimalisir beberapa faktor yang menjadi sumber penyebab terjadinya kebakaran rumah. Penggunaan material bangunan sangat berpengaruh pada pencegahan kebakaran, sehingga sebisa mungkin untuk menghindari penggunaan material bangunan dari bahan kayu dan plastik di area-area yang seringkali rawan memicu timbulnya api seperti dapur dan ruang kelistrikan. Hal lain yang dapat dilakukan dengan menghindari penumpukan barang mudah terbakar di dalam ruangan, sumber api seperti kompor gas, lilin, tempat puntung rokok harus diletakkan dalam jarak yang berjauhan dari benda atau material yang mudah terbakar. Sumber penyebab kebakaran yang perlu diperhatikan adalah penggunaan peralatan listrik dan elektronik yang tidak berstandar, akan mudah memicu hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Sistem proteksi atau pengaman instalasi rumah tinggal sangat penting untuk dipasang. Dengan adanya pengaman pada peralatan instalasi, dapat meminimalisir potensi bahaya yang dapat diakibatkan oleh adanya kerusakan ataupun konsleting pada instalasi rumah tinggal (Ketut Ima, dkk 2016). Sistem kelistrikan perlu dilakukan perawatan secara berkala seperti mengganti kabel yang sudah terkelupas dan selalu menggunakan peralatan listrik yang memenuhi standar keamanan. Pemakaian kabel yang tidak sesuai dengan peruntukannya dapat menyebabkan terbakarnya lapisan pembungkus kabel, misalnya untuk pemasangan kabel jalur utama instalasi listrik di rumah menggunakan ukuran kabel yang kecil sehingga di saat pemakaian listrik melebihi kemampuan kabel, maka kabel menjadi panas dan mengakibatkan terbakarnya lapisan pembungkus kabel sehingga dapat memunculkan titik api yang dapat membakar area di dekatnya misalnya kayu plafon atau benda-benda lain yang mudah terbakar (Agus, W, 2016).

Desain rumah menjadi faktor penting dalam pencegahan kebakaran, banyak aktivitas yang melibatkan kontak langsung dengan api sehingga perlu perancangan sistem ventilasi yang baik untuk dapur agar udara bisa mudah keluar masuk dan tidak ada akumulasi gas jika ada kebocoran. Sumber api seperti kompor gas harus diletakkan jauh dari benda yang mudah terbakar dan terpisah dengan dinding. Hal yang sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran kompor gas antara lain karet atau seal pada mulut tabung gas yang longgar sehingga ada potensi gas dapat keluar dari sela-sela leher tabung dan regulator yang terpasang pada tabung, kondisi selang gas sering bocor yang diakibatkan adanya gigitan tikus atau retak akibat usia selang yang sudah lama. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan dengan sikap kesiapsiagaan dari masyarakat dalam menghadapi  kebakaran terutama untuk menjaga keselamatan nyawa  sehingga menjadi hal yang penting bagi setiap orang untuk memiliki keterampilan evakuasi secara mandiri (Eni, dkk 2017).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun