Mohon tunggu...
Radix WP Ver 2
Radix WP Ver 2 Mohon Tunggu... -

Saya seorang liberal-sekuler. Akun terdahulu: http://www.kompasiana.com/radixwp

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan Kita Setelah Demo 4 November

5 November 2016   18:27 Diperbarui: 5 November 2016   18:55 5166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penentang Ahok sebenarnya tidak terlalu banyak. Mereka hanya suka bersuara lantang, suka turun ke jalan, hingga terkesan banyak. Dulu, mereka adalah para pendukung calon macam Foke dan Prabowo. Dan kita bisa lihat sendiri bahwa jago-jago mereka kemudian tumbang di bilik suara, menunjukkan berapa jumlah sejati mereka.

Dalam pilpres lalu, masyarakat Jakarta tahu betul bahwa jika Jokowi naik jadi presiden, otomatis posisinya digantikan oleh Ahok. Menangnya Jokowi dalam penghitungan suara pilpres di daerah Jakarta membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta merestui Ahok jadi gubernur.

Ahok kini dimusuhi karena dua faktor. Pertama, karena beliau bersih, sehingga banyak pihak yang kegiatan kotornya jadi terancam. Dan kedua, karena beliau Tionghoa Kristen yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini menyebabkan kalangan keagamaan tertentu jadi kuatir kehilangan pengaruhnya di masyarakat luas.

Secara logis, jika mereka meyakini pendukung Ahok sedikit—sebagaimana klaim mereka selama ini—mereka seharusnya tak perlu repot. Mereka tinggal tunggu Ahok kalah dalam pilkada. Setelah itu sangat mudah menyerang Ahok dengan berbagai cara. Tapi, mereka ternyata tidak melakukannya.

Mereka sadar bahwa Ahok banyak pendukungnya, sehingga bakal menang jika sampai ikut pilkada. Itulah sebabnya kini mereka sibuk dengan aneka muslihat agar Ahok batal maju pilkada. Saya sih masih berharap mereka mau jantan menghadapi Ahok di pilkada. Jangan ada lagi penjegalan. Siapkan visi-misi untuk diadu dengan Ahok. Ketika kalah pun, masyarakat akan mengenang sebagai kekalahan terhormat.

Sekarang, kita tunggu bagaimana sikap para penentang Ahok setelah kepolisian mengumumkan Ahok tidak bersalah. Apakah mereka mau menerima secara ksatria? Ataukah mereka kembali menggelar demo dengan potensi rusuh seperti kemarin?

Jika mereka menuntut Ahok harus dipenjara, itu namanya anarki. Dan jika mereka sampai menuntut presiden harus turun, itu namanya makar. Aparat perlu menyikapi mereka sebagaimana mestinya, belajar dari pengalaman rusuh kemarin. (*)

#ahoktidakbersalah

Artikel terkait:

- Ahok Sudah Benar, Agama Jangan Dibawa ke Politik

- Alur Kompetisi Ahok vs Anies vs Agus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun