Mohon tunggu...
Radix WP Ver 2
Radix WP Ver 2 Mohon Tunggu... -

Saya seorang liberal-sekuler. Akun terdahulu: http://www.kompasiana.com/radixwp

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Alur Kompetisi Ahok vs Anies vs Agus

29 September 2016   16:18 Diperbarui: 29 September 2016   16:46 3508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kubu Gerindra dan PKS dipastikan gamang dalam pencalonan Anies ini. Di internet kita bisa melihat betapa banyaknya hujatan golongan mereka kepada Anies. Dan si terhujat kini mewakili mereka dalam pilkada mendatang. Apakah mereka akan tulus dan penuh semangat mendukung Anies? Sangat diragukan. Seruan Anies untuk menghindari kampanye yang membawa-bawa agama hanya akan membuat kalangan pro-syariat kehilangan jargon andalan.

Bagaimana dengan Sandiaga Uno? Sudahlah. Berbulan-bulan Gerindra sibuk cari pendamping untuk mendongkrak popularitas Sandiaga, tanpa hasil. Begitu dapat pendamping, Sandiaga malah tergeser jadi calon wakil gubernur. Nah, jika Gerindra sendiri meragukan kemampuan Sandiaga, apalagi masyarakat luas.

Bahkan, belakangan muncul teori baru. Anies hanya akan digunakan untuk menghalangi Ahok jadi gubernur lagi. Setelah beberapa saat menjabat di Balai Kota Jakarta, akan dicari-cari dalih untuk mendongkel Anies yang sekuler dan menggantikannya dengan Sandiaga. Kalangan pro-syariat pasti antusias dengan agenda yang seperti ini.

Jadi, demikianlah konstalasi persaingan dalam pilkada Jakarta mendatang. Ahok akan berhadapan dengan pasangan Agus-Sylviana yang dukungannya lemah, sekaligus pasangan Anies-Sandiaga yang dukungannya rapuh. Kedua pasangan tersebut hanya akan saling berebut suara dari kalangan anti-Ahok, yang kita tahu tidak terlalu besar.

Yang perlu dilakukan oleh PDI-P hanyalah membina para pendukung Ahok yang sekarang. Tunjukkan bahwa Ahok tetap jadi calon yang paling pantas jadi gubernur Jakarta periode 2017-2022. Jangan lagi terlalu emosional, karena kubu-kubu lawan juga akan mengendur intensitas serangan personalnya. Dengan demikian, Ahok bisa menang telak satu putaran, menyisakan waktu cukup banyak bagi beliau untuk meneruskan kerja, kerja, kerja..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun