Mohon tunggu...
Radityo Kusumo
Radityo Kusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Writer and Photographer

Go Right on the Right Thing

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Garangnya Galaxy Fold

1 Maret 2019   13:23 Diperbarui: 1 Maret 2019   13:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.techradar.com/

Dunia visual kini semakin menjadi primadona di masyarakat.

Youtube misalkan, seringkali digunakan untuk menjadi media penghilang suntuk, atau untuk sekedar membunuh waktu, yang dengan harapan dapat mendapatkan wawasan baru disela-sela menunggu sesuatu.

Visual di "jaman now" ini adalah yang paling banyak diminati oleh kebanyakan orang, mereka tidak perlu membaca atau hanya mendengar, namun gambar yang bergerak sudah bisa menerjemahkan segala isi konteks yang dipilihnya untuk mendapatkan informasi yang baru. Tidak perlu lagi membaca segala isyarat dari maksud teks, namun video sudah menjelaskan dengan konten yang menarik, gambar yang jernih, suara yang membawa suasana, dan pembahasan yang kreatif, bisa mencakup informasi yang ingin didapatkan orang.

Oleh sebab kemahsyuran visual konten ini di jaman sekarang, ternyata tidak hanya untuk hiburan saja, melainkan banyak ranah yang menggunakan video untuk segala macam hal. Misalkan, video iklan dibuat untuk memasarkan barang yang dijual, bahkan bisa juga untuk sosialisasi program pemerintahan yang mana ini masuk kedalam ranah politik, yang jika dibandingkan dengan jaman dahulu politik jelas tidak sedekat itu dengan kita, lainnya, kalian punya hobi, suka menyanyi atau bergitar, media ini bisa menjadi pegangan baru untuk menjadikannya "panggung" pentas mu. Bahkan sekedar teks yang digubah ke dalam quotes juga bisa menjadi konten video.

Menakjubkan sekali. Belum cukup sampai disitu, selain dengan mudah kita mendapatkan informasi yang detail dan gratis, kita juga bisa menyalurkan segara aspirasi, hobby, sesuatu yang kita sukai, apa yang kita kerjakan, bisa kita bagikan, Youtube juga menyediakan royalti bagi para Youtubers (begitu panggilan para pengisi konten di Youtube) ketika video mereka banyak disukai dan banyak juga yang men-subscribe. Gila!

Maka muncul sebuah pertanyaan, sesungguhnya, video seperti apa yang disukai oleh masyarakat? Video yang laku itu seperti apa sih?

Baik, aku coba jelaskan. Sebelumnya ijinkan aku bertanya lagi, sudah lihat video launching The Galaxy Fold? Cobalah menontonya, apakah kamu tertarik untuk membelinya?


Dalam pembuatan sebuah video. Seorang kreator harus menciptakan konsep yang diturunkan menjadi beberapa sub-konsep yang nantinya akan berubah menjadi visual.

Dalam video launching The Galaxy Fold misalkan, video tersebut tidak hanya menunjukkan bentuk dari Galaxy Fold itu saja, namun agar orang yang melihatnya terpukau, maka ditunjukkan kecanggihan dari teknologi layar yang bisa dilipat, tidak hanya bisa dilipat namun, smartphone ini bisa memiliki 2 fungsi yang itu selular yang digadang-gadang dapat digunakan hanya dengan satu tangan, dan tab. Integrasi layar dengan pengalaman multiscreen yang sangat cepat menjadikan smartphone akan diperebutkan di masa depan.

Dalam penyampaiannya Justin Denison juga terlihat dapat menarik minat para penontonnya untuk segera ingin memiliki smartphone tersebut.

Sebuah pembagian konten yang detil dapat menjelaskan secara terperinci dalam suatu video, salah satu contohnya, dalam video tersebut ditunjukkan bagaimana kerja engsel dalam smartphone tersebut, selain itu juga jumlah 12GB Ram yang berada di dapur pacu smartphone tersebut menambah kesan menarik dalam video ini. Selain mempresentasikan secara visual, dalam video tersebut juga diperlihatkan secara langsung bagaimana mengoperasikan smartphone tersebut dengan diperagakan oleh Josh seorang reviewer teknologi.

Maka apa kesimpulannya? Video yang menarik adalah video yang memiliki detil konten, disamping itu juga pembahasan konten tersebut juga harus menarik. Dalam teknisnya, jangan lupa untuk memperhatikan latar musik yang harus sesuai dengan konten yang kamu angkat, apakah itu bersemangat, lembut, atau sedih. Selanjutnya, bahasa. Bahasa menjadi hal yang penting, maka ketika berbicara bahasa harus jelas, jika tidak, maka audiens tidak akan mengerti maksud dari konten mu. Jika menggunakan alat kamera, perhatikan cahayanya. Hal ini sangat penting karena visual menjadi kunci tersampainya pesan yang ingin kamu sampaikan.

Demikianlah sebuah video yang menarik yang bisa kalian praktekkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun