Mohon tunggu...
Radityo Ardi
Radityo Ardi Mohon Tunggu... Lainnya - Cuma manusia biasa, banyak salahnya. Gimana donk?

Lewat 7 tahun lebih tinggal di Singapura. Banyak pelajaran, masih banyak juga yang harus dipelajari dari negeri yang disebut titik merah di peta oleh Habibie. Blog lainnya di https://mas-rdz.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Mencicipi Rasa Rock Metal Bollywood India lewat Bloodywood

18 Februari 2021   18:23 Diperbarui: 21 Februari 2021   01:09 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Personel Awal Bloodywood (indianexpress.com)

Kalau kalian suka musik-musik Linkin Park, khususnya genre Nu Rock atau Nu Metal, pasti suka Bloodywood!

Sebagai latar belakang, saya memang dari dulu sering mendengarkan musik. Awal-awal masih musik Indonesia dan mancanegara khususnya aliran pop hingga sebelum saya masuk ke SMA. Setelah SMA, aliran mulai berubah karena sering ikut main band bersama teman-teman dan mulai mengenal musik-musik keras seperti Rock hingga sekarang.

Segala macam musik Rock ditelan mentah-mentah, dari Pop Rock hingga Death Metal, Rap Rock dan macam-macam lainnya. Masih mendengarkan hingga akhirnya mengerucut ke 2 genre utama yang nggak ada matinya menurut saya, Progressive Rock dan Nu Rock atau Nu Metal.

Sebut saja band-band kelas dunia semacam Dream Theater, Korn, Slipknot, Linkin Park, Foo Fighters, Sons of Apollo, dan beberapa artis-artis di dunia Rock yang saya kagumi hingga mengeluarkan album-album mereka sendiri seperti James Labrie, Marco Sfogli, Mike Mangini, dan masih banyak lagi.

Kali ini ada sebuah band Nu Rock yang bahkan saya tidak mengira lahir dari negeri yang dikenal dengan film Kuch Kuch Hota Hai, India. 

Bloodywood, plesetan dari Bollywood, nama sebuah band yang awalnya hanya senang-senang meng-cover lagu-lagu Rock, kini mereka sudah membuat material lagu mereka sendiri. Dan menurut saya, kualitas musiknya nggak kalah dengan band sekelas Evanescence atau Linkin Park.

Beberapa hal yang saya suka dari musik mereka adalah:

  • Mencampurkan unsur alat musik tradisional India khususnya Punjabi.
  • Tidak menghilangkan kesan musiknya terlalu dipaksakan tradisional, tetap memegang garis dasar musik Nu Metalnya.
  • Mereka senang mengambil tema-tema kemanusiaan dan pesan positif dari suatu topik yang diangkat.

Saya tahu mereka Punjabi (salah satu etnis atau grup etnolinguistik di India, sama seperti bedanya orang Jawa Tengah dan orang Sunda) ya karena ketika saya beritahukan ke teman yang berbicara bahasa Hindi (salah satu bahasa utama di India) nggak mudeng bahasanya mereka, dan langsung tunjuk bahwa itu bahasa Punjabi.

Dikritik dan Dipuji

Dilansir Wikipedia, di tahun 2016, Katiyar salah satu personelnya, melepaskan pekerjaannya sebagai pengacara perusahaan, dan akhirnya bergabung dengan yang lainnya membentuk sebuah band dengan tujuan "menghancurkan lagu-lagu pop" yang sudah ada, menarik bukan? 

Tahun 2017, ternyata mereka sempat meng-cover lagu Heavy milik Linkin Park, yang ternyata tidak disambut baik oleh Linkin Park sendiri. Tetapi kemudian justru dipuji oleh redaksi website musik lainnya seperti Loudwire (Linkin Park Fan Plays New Song 'Heavy' in Band's Classic Style) dan Metal Hammer, karena Linkin Park sendiri arahnya sudah nggak karuan dan belok jauh dari genre musik awalnya yang menerbitkan Nu Rock.

Personel Awal Bloodywood (indianexpress.com)
Personel Awal Bloodywood (indianexpress.com)

Kalian bisa dengarkan musik versi Bloodywood di sini: Linkin Park - Heavy [Nu Metal Version] | Bloodywood (bandcamp.com).

Lagu Pertama

Lagu pertama yang saya dengar dari mereka (ketika itu tiba-tiba muncul di rekomendasi Youtube saya), adalah versi cover rock dari lagu jadul Punjabi "Mundian to Bach ke Rahi".


Dan coba bandingkan dengan lagu versi aslinya.

Lagu-lagu Lainnya

Berikut ini "Ari-Ari" yang merupakan remake lagu klasik India yang pada dasarnya bercerita tentang prinsip Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu, dan hal-hal yang orang-orang di masa sekarang lupa tentang nilai-nilai luhur di masa lalu.


"Jee Veerey", juga lagu klasik India.


"Machi Basad", juga salah satu lagu yang saya sukai. Ternyata lagu ini digunakan sebagai lagu latar gim "Beyond Good and Evil 2" dari Ubisoft.


Dan terakhir yang paling saya sukai dari semua lagu Bloodywood, "Yaad". Secara komposisi musik, lagunya lebih berasa seperti di albumnya James Labrie ketika berkolaborasi dengan Marco Sfogli, Peter Wildoer dan Matt Guillory.


Kalau kalian suka, jangan lupa subscribe ke Youtube channel mereka, dengarkan di Spotify atau di media lain seperti iTunes. Semoga bisa dinikmati musik-musiknya...

Dipublish juga di: Mencicip Rasa Rock Metal Bollywood India lewat Bloodywood (mas-rdz.blogspot.com).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun