Mohon tunggu...
Radityo Ardi
Radityo Ardi Mohon Tunggu... Lainnya - Cuma manusia biasa, banyak salahnya. Gimana donk?

Lewat 7 tahun lebih tinggal di Singapura. Banyak pelajaran, masih banyak juga yang harus dipelajari dari negeri yang disebut titik merah di peta oleh Habibie. Blog lainnya di https://mas-rdz.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Begini Caranya Setelah 3 in 1 Dihapus

14 April 2016   12:02 Diperbarui: 14 April 2016   13:29 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Trus, dikemanain duitnya? Apa nggak nanti jadi ladang korupsi baru?" Sekali lagi sistemnya lelang terbuka. Masyarakat, siapapun bisa ikut untuk mengubah pelat mobil pribadinya jadi pelat "sakti" warna hijau atau biru ini. Masyarakat bisa tahu harga pelat ini, mungkin dibuka secara online dan di-update ketika proses lelang berlangsung secara real-time.

Warga Jakarta juga bisa tahu secara transparan, berapa banyak pelat yang dilepas bulan ini, berapa harga lelang terakhir, bagaimana cara ikut lelang, dan di akhir bulan, secara transparan juga dipaparkan total pendapatan dari hasil lelang ini. Pendapatan perlu dimasukkan ke dalam pendapatan daerah non-pajak.

"Gue tanya lagi, duitnya dikemanain?" Tentu, kita juga nggak ingin meniru Singapura, tapi toh juga ujung-ujungnya idenya kesana juga. Uangnya bisa dipakai Pemprov DKI Jakarta untuk 4 hal penting ini: percepatan pembangunan transportasi massal, konversi/relokasi kawasan kumuh ke kawasan rusun, subsidi pendidikan dan beasiswa, asuransi kesehatan untuk warga Jakarta. Ide adil nggak?

Singapura berhasil membangun transportasi massal yang menjangkau gang-gang kecil dan menghubungkan pelosok ke MRT terdekat. Kenapa Jakarta enggak bisa?

Tapi tentu ide ini nggak akan berguna kalau jajaran pemprov masih suka korupsi atau ngemplang duit rakyat.

Bagaimana tanggapan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun