“Gampang... tambah personel kepolisian aja untuk ngawasin.” Buset, kaya amat. Personel kepolisian digaji pake uang rakyat, untuk digunakan dengan efektif dan efisien, menghemat anggaran adalah salah satu peranannya jadi nggak ada uang terbuang percuma hanya untuk ngawasin 3 in 1.
“Alaah… gak usah ketat amat, periksa 1 atau 2 mobil aja per detik, per menit. Yang ketahuan ngelanggar tangkap”. Ini juga alasan untuk “kabur”, nge-les seperti ini juga bisa dibilang korupsi tanggung-jawab. Artinya polisi hanya setengah-setengah melakukan tupoksi-nya. Mana ada bedanya kalo 3 in 1 dihapus?
Gue Punya Ide
Ting! Sebenarnya kita bisa meniru apa yang sudah dilakukan Singapura, dengan melakukan modifikasi sedikit terhadap aturan-aturan yang sudah diterapkan di Singapura.
“Alaaah…. Singapura lagi. Ini Indonesia bung! Masa mau meng-Singapura-kan Jakarta, dikit-dikit niru Singapura? Gengsi dong!” Lalu kalau saya bilang Transjakarta meniru Bogota, Columbia? Di dunia ini nggak ada ide yang orisinil. Yang ada adalah ide tiruan, dimodifikasi sesuai kondisi dan kebutuhan lapangan.
“Lantas, bagaimana idenya?” Mungkin kamu perlu lihat Wikipedia, tentang Off-Peak License dan Certificate of Entitlement yang diterapkan di Singapura. Di sana diterapkan adanya pelat khusus, yaitu pelat merah. Penggunanya hanya bisa memacu mobilnya di jalanan mulai dari jam 07:00pm (petang) hingga 07:00am (pagi).
[caption caption="Wikipedia CC Woodysee"]
By Woodysee at the English language Wikipedia, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=34294579
Ada juga sistem COE dimana LTA (Land Transport Authority - Dinas Perhubungan Dirjen Transportasi Darat di Singapura) akan melepas segelintir ijin kepemilikan kendaraan secara terbatas, yang hanya berlaku selama 10 tahun saja. Punya mobil di Singapura dengan kapasitas dibawah 1600cc, kamu harus merogoh kantong sedalam cintanya Cinta kepada Rangga. Per hari ini paling enggak S$45,000 (Rp. 450 jeti boooow), disedoooot, dah!
Kita HARUS memodifikasi aturan ini supaya rekayasa lalu-lintas berjalan dengan baik. Saya nggak bilang ini investasi murah, agak mahalan dikit namun untuk jangka panjang mudah diimplementasikan, efektif dan efisien dari segala aspek.
3 in 1 yang sekarang, sebaiknya dihapus saja dan tidak perlu diterapkan lagi. Sebagai gantinya, kita harus membuat peraturan baru.