Mohon tunggu...
Radityo Ardi
Radityo Ardi Mohon Tunggu... Lainnya - Cuma manusia biasa, banyak salahnya. Gimana donk?

Lewat 7 tahun lebih tinggal di Singapura. Banyak pelajaran, masih banyak juga yang harus dipelajari dari negeri yang disebut titik merah di peta oleh Habibie. Blog lainnya di https://mas-rdz.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gamer Flight Sim Berpotensi Gantikan Pilot Saat Darurat, Tapi...

25 Agustus 2012   18:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Captain Lim menjawab, beliau memilih Kang D terlebih dahulu. Namun jika Kang D tidak ada, maka pilihan berikutnya adalah Kang B dan Kang C yang mampu mendaratkan pesawat dalam keadaan darurat. Untuk Kang A, sangat kecil kemungkinan dia bisa mendaratkan pesawat.

Begitulah kira-kira isi majalah yang saya baca. Namun, ada pertanyaan menggelitik lagi, karena saya juga suka game flight simulator. Gamer tipe mana yang mampu mendaratkan pesawat? Menurut saya, ada 2 tipe gamer flight simulator, yaitu gamer yang cuma sekadar memainkannya, dan ada gamer yang benar-benar "menghayati" game flight simulator. Dalam arti kata, gamer tipe terakhir ini benar-benar menjalankan prosedur standard yang biasa dijalankan seorang pilot dan kopilot, meskipun di manual game tidak dijelaskan secara rinci apa saja prosedurnya, dan mampu memahami bentuk dan tombol-tombol di dalam pesawat yang bejibuuunn....! Gamer tipe yang terakhir ini, lebih pas dirasa dan berpeluang untuk mendaratkan pesawat dikala keadaan darurat jika kedua pilot dalam kondisi tidak mampu. Bahkan kalau mau lebih "gila" lagi, beberapa penggiat game ini sampai rela habisin ratusan juta untuk merakit kokpit virtualnya di rumah demi kepuasan bathin. lebih gila lagi, ikut event yang diselenggarakan IVAO (International Virtual Aviation Organization) dimana di sini disediakan wadah jika ingin menjadi Virtual Pilot, hingga membangun virtual airline sendiri dan merangkum jam terbang sendiri. Lebih gila lagi? Kalau mau, berkunjung ke Singapore Flight Experience, dimana kita orang awam, diperbolehkan (dan diajari) untuk menjadi pilot 1 sesi bersama instruktur pilot beneran, menerbangkan pesawat beneran di dalam mesin virtual yang biasa digunakan untuk melatih para pilot sebelum terbang, dan dijual seharga kurang lebih S$250 per sesi (45 menitan). Tapi untungnya saya masih lebih waras dari mereka, hehehehe....

[caption id="" align="aligncenter" width="480" caption="Home-made Cockpit of Airplane"]

[/caption]

Dan, akhir kata, menurut Captain Lim, tak sia-sialah apa yang kau mainkan di game itu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun