Mohon tunggu...
Raditya SeoA
Raditya SeoA Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

belajar dari pengalamam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ancaman Punah dan Manfaat Buah Pisang

31 Agustus 2023   13:38 Diperbarui: 31 Agustus 2023   13:47 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: masakapahariini

Prolog

Saya, anda dan para pembaca lainnya mengetahui bahwa buah pisang adalah buah yang cukup populer, saking populernya mungkin anda juga banyak menjumpai produk turunan dari  buah pisang, seperti gorengan, kolak, hingga bolu pisang, hingga anak presiden juga menggeluti bisnis tentang pisang, dikenal dengan nama sang pisang. Salah satu jenis buah pisang yang paling diminati oleh pasar adalah jenis pisang cavendish yang  dalam beberapa dekade ke depan kemungkinan akan  menghilang dari pasar, dan para ilmuwan dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk menjaga pisang tidak hilang dari muka bumi. 

Penyebab masalah ini adalah modifikasi genetik tanaman, dahulu sebelum pisang yang anda kenal saat ini buah adalah pisang memiliki biji yang banyak. Oleh karena itu, beberapa produsen dan para pelaku usaha pisang saat ini menggunakan bibit hasil tunas dan tidak lagi menggunakan bibit hasil penyerbukan sehingga tunas pisang hasil pisang modifikasi merupakan pisang yang mudah terkena penyakit dan butuh perawatan yang ekstra untuk bisa selamat hingga berbuah.

Sekilas sejarah   

Menurut  web banana link yang saya temuakan bahwa awal mula pisang merupakan  buah asli dataran Asia tenggara  meliputi Indonesia, Malaysia dan  Filipina. Oleh sebab itu,  saat ini mungkin anda banyak menemukan bermacam-macam jenis buah pisang di pasaran. Bangsa Arab memberi nama pisang disebut dengan kata "banana" yang berasal dari kata Arab yaitu   "banan" yang artinya jari, karena dahulu pisang yang anda kenal saat ini , berukuran kecil sepanjang kira kira jari orang dewasa dan tandanya yang menyerupai jari tangan manusia

 Ancaman terhadap Buah Pisang

Pisang yang akan saya bahas adalah pisang yang paling populer di dunia yaitu cavendis, pisang cavendis secara genatik identik satu sama lain dan keberadaan terancam punah  oleh suatu wabah penyakit, saya mungkin bisa menyebutnya  seperti wabah pandemi covid 19  yang menyerang seluruh dunia tetapi ini untuk pisang cavendis. 

Pisang cavendish yang dibudidayakan saat ini adalah tanaman yang bereproduksi secara aseksual dengan proses partenogenesis penjelasannya adalah bahwa setiap tumbuhan memiliki bagian jantan dan betina pada bunganya melalui proses penyerbukan dibantu oeh serangga ataupun angin, karena penyerbukan pisang memiliki persentase keberhasilan yang rendah dan banyak faktor  misalnya, jika berhasil apakah pisang tersebut memiliki bentuk yang bagus, rasa enak, dan ketahanan yang kuat, sehingga para petani banyak menggunakan tunas anak sebagai bibit tanaman baru.

Pisang dahulunya  adalah buah yang memiliki biji namun dimodifikasi dan dikawin silangkan sehingga mendapatkan buah pisang yang tanpa biji, sama seperti  semangka tanpa biji dan banyak buah lainya tanpa biji, dan kareena pisang cavendish memiliki genetik yang sama sehingga jika ada penyakit yang menyerang satu tumbuhan pisang maka pisang yang sejenis akan mudah tertular.

Peristiwa ini pernah terjadi pada kasus pisang varietas  gros michel yang hampir punah tahun 1950-an yang disebabkan oleh penyakit fungi yang sangat menular, dahulu pisang gros michel adalah jenis pisang yang memonopoli pasar  pisang saat itu, karena keunggulannya seperti warna yang lebih menarik, buah yang lebih besar, dan  lebih enak namun karena penyakit yang disebabkan fusarium oxysporum dan dikenal dengan wabah panama menjakit tumbuhan pisang gros michel di seluruh dunia saat itu dan muncullah pisang cavendish untuk menggantikan pisang gros michel yang hilang di pasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun