Mohon tunggu...
Raditya Dharmanta keswira
Raditya Dharmanta keswira Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mahasiswa yang Meninggal karena Bunuh Diri

21 Oktober 2023   17:04 Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:05 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kematian adalah topik yang sulit dankompleks untuk dibahas. ketika kita memikirkan kematian, salah satu isu yang seringkali sulit dihadapi adalah bunuh diri. Sayangnya bunuh diri masih menjadi permasalahan serius, terutama dikalangan mahasiswa. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang isu sensitif dan mencoba memahami faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa hingga memilih untuk mengakhiri hidupnya yang ada hubungannya dengan filosofi dari arthur schopenhaure.

Pengenalan

Bunuh diri adalah tindakan yang penuh dengan penderitaan dan keputusasaan. Setiap tahun, ada ribuan orang diseluruh dunia memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Mahasiswa adalah salah satu kelompok yang beresiko tinggi untuk mengalami rasa putus asa yang menyebabkan bunuh diri. Meskipun ini topik yang sangat sulit, kita harus membahas tentangnya untuk mencoba mencegah lebih banyak orang yang berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.

Angka dan fakta

Angka bunuh diri di kalangan mahasiswa menjadi perhatian serius. Menurut data dari World Health Organization (WHO), bunuh diri adalah penyebab utama kematian kedua di antara individu usia 15 hingga 29 tahun. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah kesehatan mental, dan isolasi soasial seringkali menjadi pemicu untuk orang melakukan bunuh diri.

Tekanan akademik

Mahasiswa sering kali menghadapi tekanan akademik yang tinggi. Kompetisi untuk mencapai hasil yang baik dalam ujian, tugas, dan proyek akademik yang membuat mahasiswa mengalami depresi. Terutama bagi mereka yang mengharuskan atau menganggap keberhasilan akademik adalah hal yang penting karena kemauan mereka untuk bersaing, tekanan ini bisa menjadi masalah serius dalam hal yang menyebabkan bunuh diri.

Masalah kesehatan mental

Masalah kesehatan mental adalah faktor utama dalam kasus bunuh diri, banyak mahasiswa menghadapi tekanan, kecemasan, depresi atau gangguan lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka, salah satu contohnya kebanyakan mahasiswa cemas karena keadaan ekonomi mereka atau keluarga mereka yang tidak stabil dan dibawah rata rata sehingga mereka bingung dan takut tidak bisa melanjutkan pendidikannya, bahkan mereka cemas akan kehidupannya dan keluarganya dihari yang akan datang. tidak sedikit juga mahasiswa yang mengalami masalah tersebut selain memikirkan tentang masalah akademik mereka. Ada juga mahasiswa yang kurang mampu tapi memiliki gengsi yang tinggi dan kemauannya akan mengikuti trend yang sedang naik tanpa melihat kondisi ekonomi mereka atau keluarganya. Masalah ini juga dapat menyebabkan mereka depresi karna mereka tidak mampu mewujudkan apa yang mereka inginkan atas dasar kemauannya mengikuti trend dan rasa ketidakpuasan dengan apa yang sudah mereka miliki.

Isolasi sosial

Banyak mahasiswa yang jauh dari rumah dan keluarganya. Kondisi ini juga menyebabkan perasaan isolasi sosial yang mendalam dan dapat memperburuk kondisi mental. Banyak mahasiswa yang merasa kesepian dan merasa kehilangan dukungan sosial yang mereka butuhkan. Ada juga mahasiswa yang dijauhi teman temannya karna sifat egonya mereka, dan pada akhirnya mereka tidak ada teman yang mau mengertikan atau mendengarkan jika mahasiswa tersebut mempunyai masalah. 

Upaya pencegahan

Mencegah seseorang melakukan bunuh diri adalah masalah yang sulit dan kompleks. Upaya mencegah harus berfokus pada mengatasi masalah kesehatan mental dan pemikiran seseorang dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan saling peduli satu sama lain, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah bunuh diri dikalangan mahasiswa sebagai berikut:

1. Layanan kesehatan mental: universitas atau perguruan tinggi harus menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakse. Ini termasuk konseling, terapi, dan dukungan psikologis.

2. Pengurangan tekanan akademik: perguruan tinggi dapat mengurangi tekanan akademik yang tidak sehat. Ini termasuk kebijakan yang lebih fleksibel dalam jadwal, dan mengajarkan mengatasi depresi.

3. Universitas harus mengadakan seminar tentang cara mengatasi berbagai macam depresi.

Hubungan mahasiswa yang bunuh diri dengan filosofi dari arthur schopenhaure

Menurut Arthur Schopenhauer, kehendak (kemauan) adalah sumber dari penderitaan manusia. Ia meyakini bahwa keinginan dan ambisi kita tidak pernah sepenuhnya terpenuhi, sehingga manusia terperangkap dalam siklus penderitaan yang tak terelakkan. Sedangkan kasus bunuh diri dikalangan mahasiswa banyak yang disebabkan oleh kemauan mereka yang tidak bisa diredakan seperti contoh-contoh diatas.

Kesimpulan

Bunuh diri adalah permasalahan yang memerlukan perhatian serius di kalangan mahasiswa. Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah kesehatan mental, dan isolasi sosial dapat menyebabkan perasaan putus asa yang berujung pada tindakan tragis ini. Upaya pencegahan yang efektif harus mencakup kesadaran, layanan kesehatan mental yang lebih baik, dukungan sosial, dan penghilangan stigma. Dengan kerja sama dari universitas, komunitas, dan individu, kita dapat berusaha mencegah lebih banyak kematian yang dapat dihindari di kalangan mahasiswa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah kesehatan mental atau perasaan putus asa, penting untuk mencari bantuan segera. Jangan ragu untuk menghubungi sumber-sumber dukungan yang tersedia.

Data diri

Nama.       :Raditya Dharmanta Keswira

Fakultas. : Psikologi (A)

Nim.          : 1512300021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun