LATAR BELAKANG
Saat ini, Krisis sumber daya alam dunia merupakan isu yang mengkhawatirkan di tengah meningkatnya populasi penduduk dunia. Pada pertengahan tahun 2020, populasi penduduk dunia mencapai 7,8 miliar, meningkat drastis dari 5 miliar penduduk dunia pada tahun 1986 (Danan Gu, 2021). Â Dengan meningkatnya populasi penduduk dunia, sejalan dengan penggunaan sumber daya alam yang terus meningkat.Â
Â
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda global yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua penduduk dunia. Salah satu tujuan yang sangat penting adalah SDGs 12 tentang "Produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab". Tujuan ini bertujuan untuk memastikan pola produksi dan konsumsi tidak hanya mencukupi kebutuhan saat ini, tetapi juga tidak merusak lingkungan dan dapat bertahan hingga generasi mendatang.
Â
PEMBAHASAN
Â
Produksi yang bertanggung jawab melibatkan produsen dalam membuat barang dan jasa yang ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, dan mengurangi pemakaian bahan baku sekali pakai, seperti plastik sekali pakai, styrofoam, dan material lainnya yang tidak bisa di daur ulang. Produsen juga diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang lebih efisien, dan memakai energi terbarukan untuk operasional nya.Â
Â
Menurut (Sofpia Tuhumury, 2024), Masalah sampah menjadi permasalahan dunia tanpa terkecuali, masalah ini tentu memiliki penyebab masing-masing, salah satunya adalah tingkat produksi konsumsi yang terus meningkat, sejalan dengan tingkat konsumsi masyarakat yang terus meningkat. Barang-barang tersebut pada akhirnya akan menjadi tumpukan sampah dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Sampah menjadi permasalahan lingkungan yang serius karena dapat menimbulkan penyakit, bau tak sedap, dan membahayakan makhluk hidup jika tidak dikelola dengan baik.
Â