Kegiatan pembelajaran pada umunya dilakukan di dalam kelas. Materi yang disampaikan pun akan berkutat pada lingkup teori. Dengan kegiatan pembelajaran seperti ini kesempatan untuk menerapkan teori yang didapat kurang maksimal. Bentuk pembelajaran seperti ini terdapat pada setiap jenjang pendidikan. Bahkan termasuk pada jenjang perkuliahan. Namun, pada jenjang perkuliahan mahasiswa disarankan untuk tidak hanya belajar dari dalam kelas saja. Mahasiswa dapat belajar di luar kelas dengan terjun langsung ke masyarakat untuk belajar dan langsung mempraktikan teori yang mereka dapat. Tidak hanya itu dengan pengaplikasian teori ini mahasiswa memberikan dampak secara langsung pada perkembangan masyarakat. Saat ini terdapat berbagai kegiatan yang dapat dipilih mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan mengabdi di masyarakat. Salah satunya Program Kampus Mengajar. Dalam program ini mahasiswa diterjunkan pada sekolah yang dapat dikatakan masih berkembang. Implementasi dari program ini tidak selalu berkaitan dengan pembelajaran di dalam kelas. Tetapi juga dapat berupa pemberdayaan lini-lini yang dapat dimaksimalkan. Salah satunya contohnya yaitu Program Pemberdayaan Perpustakaan yang dilakukan mahasiswa Kampus Mengajar 5 di SDN Purwotomo yang beranggotakan Raditya Abel Yudanta (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), Vita Astarini (PGSD Surakarta) Maryam Nurul F.K (PGSD Surakarta), dan Fifi Khoirunni'ma (PGSD Surakarta).
 Selain ikut serta dalam membantu kegiatan pembelajaran mahasiswa Kampus Mengajar  5 SDN Purwotomo juga mengabdi pada masyarakat dengan memberdayakan perpustakaan. Terdapat beberapa alasan yang dipilih kenapa perpustakaan dipilih menjadi objek dalam kegiatan ini. Salah satu alasan dipilihnya Perpustakaan SDN Purwotomo karena berdasarkan rapor pendidikan tingkatan kemampuan literasi siswa tergolong rendah. Perpustakaan dapat menjadi alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi, baik berkaitan secara langsung dalam pembelajaran ataupun di luar kegiatan pembelajaran. Namun, kondisi Perpustakaan SDN Purwotomo pada saat itu tidek terkelola dengan baik. Maka dari itu perlu dilakukan pemberdayaan perpustakaan.
 Sebenarnya Perpustakaan SDN Purwotomo memiliki potensi yang cukup besar. Potensi ini dilihat dari koleksi buku yang terdapat di SDN Purwotomo. Akan tetapi buku-buku yang terdapat di perpustakaan tersebut merupakan buku keluaran lama dan juga sudah dalam kondisi yang tidak layak. Selain itu, juga perpustakaan SDN Purwotomo memiliki layout yang kurang nyaman apabila dijadikan tempat membaca. Berdasarkan kondisi tersebut terdapat tiga kegiatan yang dilakukan dalam pemberdayaan perpustakaan yaitu merapikan perpustakaan, mensortir buku, dan menghias perpustakaan.
 Perpustakaan SDN Purwotomo merupakan perpustakaan sederhana yang semestinya digunakan sebagai tempat membaca bagi siswa. Namun, karena pada saat itu kondisinya tidak terawat maka tidak memungkinkan untuk digunakan sebagai tempat membaca. Oleh karena itu perpustakaan SDN Purwotomo perlu dirapikan. Upaya yang dilakukan agar perpustakaan menjadi tempat yang nyaman yaitu dengan mengatur tata letak perpustakaan. Dalam hal ini kursi, meja, dan rak-rak diatur sedemikian rupa agar tertata rapi. Selain itu juga tidak lupa membersihkan perpustakaan.
 Selanjutnya melihat banyaknya buku di perpustkaan ini perlu adanya pensortiran buku. Kegiatan mensortir ini dilakukan agar buku-buku yang ada di Perpustakaan SDN Purwotomo lebih terorganisir. Buku-buku tersebut pertama dipilah berdasarkan kondisinya apakah masih layak atau tidak. Apabila buku tersebut sudah tidak layak maka akan dipisahkan ke lemari khusus, untuk menunggu alur pemusnahan buku. Sedangkan buku-buku yang masih layak pakai akan dikumpulkan. Buku-buku yang layak pakai tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan tiga kategori yaitu buku pelajaran, buku referensi, dan buku fiksi.
 Setelah perpustakaan tertata rapi dan buku-buku sudah terorganisir maka selanjutnya kegiatan yang dilakukan yaitu menghias perpustakaan. Hiasan yang dipasang ini berkaitan dengan peningkatan literasi dan numerasi. Contohnya seperti poster, pengukur tinggi badan, dan masih banyak lagi. Selain itu di perpustakaan ini juga dipasang mading sederhana sebagai wadah untuk memasang hasil karya mereka.
 Dalam kegiatan pemberdayaan perpustakaan ini, terdapat 4 kegiatan penunjang yang dijalankan yaitu Donasi Buku, Rabu Literasi, Perpustakaan Keliling, dan Pojok Baca. Kegiatan penunjang pertama yaitu Donasi Buku. Implementasi dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan penyebaran pamflet serta mengajukan proposal pada suatu lembaga. Tujuan dari adanya kegiatan ini yaitu untuk menambah koleksi buku dan inventaris perpustakaan.
 Perpustakaan dan literasi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Perpustakaan akan hidup apabila banyak siswa yang mengunjunginya. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang menciptakan budaya membaca. Kegiatan Rabu Literasi ini menjadi bentuk pembiasaan literasi. Pelaksanaan dari kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Rabu. Pada tahap awal siswa diajak untuk menyimak terlebih dahulu dan kemudian berangsur-angsur berubah menuju kagiatan membaca.
 Siswa juga perlu lebih mengenal dan akrab dengan perpustakaan. Perpustakaan keliling menjadi alternatif bagi siswa agar mereka lebih menggemari perpustakaan. Hal ini dikarenakan buku-buku yang terdapat di perpustakaan keliling lebih variatif. Pada pelaksanaanya kegiatan Perpustakaan Keliling ini berkeja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan (Dispersip) Kota Surakarta. Perpustkaan Keliling ini hadir di SDN Purwotomo setiap Jumat pada minggu ke-2. Pascapelaksanaan Program Kampus Mengajar kagiatan Perpustakaan Keliling ini akan terus berjalan dan akan dikelola oleh para guru. Bentuk kegiatan lain untuk mengenalkan siswa dengan perpustakaan adalah Pojok Baca. Pada kegiatan ini siswa bersama para siswa bersama-sama membuat pojok baca di dalam kelas. Pojok baca ini memiliki tema yang berbeda-beda di setiap kelas. Konsep dari pojok baca ini menjadi perpustakaan mini.
 Kegiatan Pemberdayaan Perpustakaan dilakukan dari 20 Februari 2023 hingga 9 Juni 2023. Penutupan dari kegiatan ini berupa pemaparan hasil selama masa penugasan. Pemapararan hasil ini terlaksana secara hybrid pada tanggal 12 Juni 2023. Pihak-pihak yang menjadi audiens dalam pemaparan hasil yaitu kepala sekolah, jajaran guru, dan dosen pembimbing lapangan yang hadir melalui Google Meet. Respons dari pihak sekolah sangat senang dan terbantu dengan adanya pemberdayaan ini. Harapannya setelah dilaksanakannya pemberdayaan perpustakaan ini Perpustakaan SDN Purwotomo dapat beroperasi secara normal dan dimanfaatkan potensinya oleh para guru sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H