Mohon tunggu...
Raditya M Fadil
Raditya M Fadil Mohon Tunggu... Freelancer - Disini untuk mengasah kemampuan menulis

Quarterlifer on the move

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab Gigi Tonggos Serta Cara Merapikannya

28 Juli 2021   13:04 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:43 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum dijamin akan memperbaiki mood-mu. Seperti lirik lagu yang diciptakan Louis Armstrong "When you're smiling the whole world smiles with you." Namun jika kamu memiliki gigi tonggos, mungkin kamu tidak percaya diri dengan senyumanmu karena akan memperlihatkan struktur gigimu yang tidak rapi. Kondisi ini dinamakan maloklusi.

Penyebab Gigi Tonggos

Tonggos adalah kondisi dimana gigi atasmu lebih maju dibandingkan gigi bawah. Ini bukanlah kondisi yang umum. Dilansir dari Healthline.com, hanya 2% orang di seluruh dunia yang mendapati kondisi ini. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gigi tonggos, yang diantaranya:

  • Faktor genetik

Genetika-mu menyebabkan rahang atasmu tidak tumbuh sejajar dengan rahang bawahmu, dan inilah yang menjadi penyebab gigi tonggosmu.

  • Kebiasaan buruk

Kebiasaan seperti menghisap jempol, mengedot terlalu lama semasa kecil, mendorong-dorong gigi atas menggunakan lidah (sadar/tidak sadar), kebiasaan mengunyah yang buruk dapat menyebabkan gigi tonggos.

  • Tumbuh di posisi yang salah

Penyebab gigi tonggos yang lain adalah bisa juga gigi mu sudah tumbuh di bagian rahang yang salah.

Gigi yang tidak sejajar tentunya dapat mempengaruhi struktur dan penampilan wajah, yang mungkin akan membuatmu tidak percaya diri. Maloklusi ini juga dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti masalah mengunyah, kesulitan berbicara, dan otot rahang yang tegang. 

Kamu juga mungkin mendapati enamel gigi yang terkikis, kerusakan jaringan sel lunak di dalam mulut dan trauma pada gigi depan. Kondisi ini meningkatkan resiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.

Cara Merapikan Gigi Tonggos

Memakai behel untuk merapikan gigi tonggos | Sumber: Pixabay (August Hattinger)
Memakai behel untuk merapikan gigi tonggos | Sumber: Pixabay (August Hattinger)

Behel

Behel gigi logam/behel tradisional adalah cara paling umum untuk merapikan gigi tonggos. Behel akan terlebih dahulu meluruskan dan menyalaraskan gigi kamu, kemudian perlahan-perlahan menggerakkan rahang ke posisi yang benar dengan bantuan karet pada bracket. 

Cara ini adalah cara yang paling lambat, dengan kurun waktu kurang lebih 2 tahun untuk membenarkan gigi tonggos yang serius. Kamu juga masih harus memakai retainer setelahnya untuk mempertahankan gigi kamu di posisinya.

Invisalign

Cara yang satu ini adalah alternatif dari behel gigi tradisional dengan menggunakan sepasang alligners untuk menarik masuk gigi tonggosmu secara bertahap ke posisi yang benar. Ini adalah pilihan yang bagus untukmu yang tidak suka berpenampilan dengan behel tradisional.

 Invisalign juga biasanya agak lebih mahal dibandingkan behel tradisional, tetapi bekerja lebih cepat. Namun itu juga tergantung pada kondisi gigi kamu, bisa jadi kamu justru bukan kandidat yang pas untuk invaslign.

Operasi

Untuk kondisi yang ekstrem, beberapa orang mungkin diharuskan operasi untuk merapikan gigi tonggosnya. Prosedur ini biasanya diuntukkan orang dewasa yang memiliki tulang rahang tidak sejajar. Kondisi ini biasanya dianggap terlalu parah untuk dirapikan dengan behel, dan dapat menjadi masalah baik dari segi penampilan maupun segi fungsional.  

Setelah melakukan operasi kamu mungkin masih perlu menggunakan behel untuk memperbaiki kesejajaran dan kesimetrisan gigi. Jadi akan lebih baik jika kamu merapikan gigi tonggosmu tanpa melakukan operasi.

Cabut gigi

Terkadang gigi yang terlalu padat juga bisa menjadi penyebab gigi tonggos. Jika ini kasusmu, kamu bisa membenarkannya dengan cukup mencabut satu atau lebih gigimu untuk memberikan ruang gigi tonggosmu bergerak mundur ke posisi alaminya. Ketika gigi bergerak menuju ke posisi alami, rahang akan mengikutinya. 

Namun sekali lagi, kamu mungkin masih memerlukan behel setelah mencabut gigi-gigimu sebagai fasilitas untuk menggerakkan dan merapikan gigi tonggosmu. Tetunya penggunaan behel ini akan menghabiskan waktu yang lebih singkat ketimbang menggunakannya dari awal tanpa mencabut gigi=gigimu.

Terapi belat

Gigi tonggos yang tidak ditanggapi dapat menyebabkan kelainan sendi rahang atau temporomandibular joint disorder (TMJ), yang merupakan sendi di depan telinga yang menghubungkan rahang ke tulang tengkorak. Sendi ini kamu gunakan setiap kali berbicara, makan, minum ataupun menguap. 

Berbagai penyebab gigi tonggos juga sering berkaitan dengan TMJ, seperti menggertakan gigi, menjulurkan lidah, dan mengatupkan rahang. TMJ bisa jadi sangat menyakitkan, dan tidak akan sembuh sendiri tanpa diberikan pengobatan. Bahkan akan memburuk. 

Terapi belat dirancang untuk mengurangi tekanan pada sendi rahangmu, dimana akan mengurangi rasa sakit TMJ. Dengan menggunakan belat mulut, gigimu akan terpisah satu sama lain hingga TMJ-mu berhasil disembuhkan. 

Namun tidak berhenti disitu, kamu juga masih harus menjalani perawatan lanjutan setelahnya, yang salah satunya adalah menggunakan behel (lagi), untuk menyelaraskan posisi rahang, dan merapikan gigi secara permanen. Perawatan lanjutan ini bertujuan untuk mencegah kembalinya TMJ.

Jika kamu merasa posisi kedua rahangmu tidak normal dan itu mengganggu kepercayaan diri akan senyumanmu, perawatan-perawatan ini mungkin bisa menjadi solusi senyum indahmu. Hubungi dokter gigi untuk mendapatkan solusi dari kondisi gigi tonggosmu yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun