Mohon tunggu...
KKN _50 Reg_PerengKembang
KKN _50 Reg_PerengKembang Mohon Tunggu... Arsitek - KKN Reguler Unisa

KKN Reguler 50 Unisa Padukuhan Pereng Kembang Unisa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pemanfaatan Puding daun Kelor Sebagai Makanan Tambahan untuk Pencegahan Stunting pada Anak-Anak

14 September 2024   14:55 Diperbarui: 14 September 2024   15:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puding Daun Kelor: Solusi Makanan Pencegahan Stunting

Balecatur, Pereng Kembang 03/09/2024 -- Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Namun, sebuah inovasi sederhana tengah bermunculan sebagai solusi potensial: puding daun kelor.

Daun kelor, yang dikenal kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, zat besi, dan vitamin, kini diolah menjadi hidangan lezat yang disukai anak-anak. Puding daun kelor, dengan tekstur lembut dan rasa yang dapat disesuaikan, tidak hanya menarik perhatian anak-anak, tetapi juga memberikan asupan gizi yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.

KKN 50 Reg Unisa,  salah satunya mahasiswa gizi dari Universitas Aisyiyah memiliki terobosan , "Daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap. Ketika diolah menjadi puding, nutrisi-nutrisi ini tetap terjaga dan mudah diserap oleh tubuh anak. Puding daun kelor dapat menjadi salah satu alternatif makanan tambahan yang efektif untuk mencegah stunting."

KKN Reguler Unisa pada kegiatan posyandu merupakan sarana program yang telah berhasil mengimplementasikan puding daun kelor sebagai makanan tambahan untuk anak-anak. Program ini, yang dijalankan di Balecatur, telah menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan status gizi anak-anak.

Ibu Afifah, salah satu peserta program, mengungkapkan, "Puding daun kelor merupakan suatu terobosan yang kreatif sebagai upaya pendorong anak-anak meningkatkan minat pada sayuran."

Manfaat Puding Daun Kelor:

  • Meningkatkan nafsu makan: Tekstur dan rasa yang menarik membuat anak-anak lebih tertarik untuk mengonsumsi puding daun kelor.
  • Memenuhi kebutuhan nutrisi: Kandungan nutrisi yang lengkap membantu memenuhi kebutuhan gizi anak untuk tumbuh kembang optimal.
  • Mencegah stunting: Dengan memberikan asupan nutrisi yang cukup, puding daun kelor dapat membantu mencegah terjadinya stunting.
  • Mudah dibuat: Puding daun kelor dapat dibuat dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang sederhana.

Tantangan dan Solusi:

Meskipun puding daun kelor memiliki banyak manfaat, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

  • Penerimaan masyarakat: Tidak semua masyarakat terbiasa mengonsumsi daun kelor. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi yang lebih intensif.
  • Ketersediaan bahan baku: Ketersediaan daun kelor yang berkualitas dan berkelanjutan perlu dipastikan.
  • Inovasi rasa: Perlu dilakukan inovasi rasa untuk membuat puding daun kelor lebih menarik bagi anak-anak.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kerja sama antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat sendiri. Dengan demikian, puding daun kelor dapat menjadi solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia.

Kesimpulan

Puding daun kelor bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga harapan untuk masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan cerdas. Dengan pemanfaatan yang tepat, puding daun kelor dapat menjadi senjata ampuh dalam perang melawan stunting.

(KKN Unisa 5O Pereng Kembang)
(KKN Unisa 5O Pereng Kembang)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun