Kenapa harus jalan kaki?
Berjalan kaki memiliki banyak manfaat, baik bagi orang-orang yang melakukannya maupun lingkungan. Bagi para pejalan kaki, berjalan kaki bukan hanya sekadar aktivitas fisik yang menyehatkan, melainkan juga sebagai moda transportasi yang murah. Bagi lingkungan di kota, meningkatnya jumlah pejalan kaki dapat membantu mengurangi polusi udara, menekan angka kemacetan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan kata lain, kota yang ramah pejalan kaki dapat menciptakan suasana yang lebih hidup, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan.
Lalu, Apa?
Tentu saja manfaat-manfaat dari berjalan kaki tersebut tidak akan bisa dirasakan apabila yang jalan kaki saja tidak ada, apabila penduduk kota sebagai yang melakukan transportasi dengan berjalan kaki saja malas untuk bepergian dengan berjalan kaki, dan juga apabila tidak ada infrastruktur berjalan kaki yang layak apakah pantas kita untuk sepenuhnya menyalahkan mereka.
Bukan hal yang aneh jika banyak orang yang  untuk berjalan kaki di kota-kota yang tidak mendukung. Tidak adanya trotoar yang layak, jarak yang terlalu jauh antar tempat, hingga cuaca panas yang tidak tertangani dengan baik, semua itu dapat memengaruhi keinginan seseorang untuk berjalan kaki.Â
Tanpa adanya perencanaan yang mempertimbangkan kebutuhan dasar pejalan kaki, kota menjadi tempat yang kurang ramah bagi mereka yang ingin menjelajahi ruang publik dengan berjalan kaki.
Sebagai solusi, beberapa kota di dunia telah mengadopsi konsep kota ramah pejalan kaki atau walkable city. Konsep ini mengutamakan pada pengurangan dominasi kendaraan bermotor di ruang kota dan meningkatkan aksesibilitas serta keamanan bagi pejalan kaki.Â
Misalnya, kota-kota seperti Kopenhagen dan Amsterdam telah membangun jalur pedestrian yang luas, aman, dan nyaman yang terintegrasi dengan transportasi umum. Hal ini tidak hanya mengundang masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki, tetapi juga menciptakan pola hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H