Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih menghadapi permasalahan kesehatan, salah satunya stunting. Hingga saat ini, angka stunting Indonesia masih tergolong tinggi. Bahkan, pada tahun 2017, Indonesia menempati peringkat ke 5 dengan jumlah balita tertinggi yang mengalami stunting setelah India, China, Nigeria, dan Pakistan (Putri & Ayudia, 2020). Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita normal pada umumnya akibat kekurangan gizi terutama ketika janin masih di dalam kandungan (Halimatunnisa dkk, 2020). Dampak stunting dapat berupa gangguan tumbuh kembang anak, tinggi badan yang tidak maksimal saat dewasa, risiko obesitas dan berbagai penyakit metabolisme lainnya, penyakit tidak menular, serta penurunan kapasitas prestasi belajar, kapasitas kerja, dan produktivitas anak. Oleh karena itu, persentase balita stunting di Indonesia masih tinggi dan  merupakan  masalah  kesehatan  yang  harus dicegah.Â
Pencegahan stunting pada anak dapat dilakukan dengan suplementasi gizi yang cukup pada ibu hamil. Suplementasi gizi yang cukup berarti meningkatkan konsumsi makanan bergizi dan bukan melipatgandakan porsi makanan yang dikonsumsi. Melipatgandakan porsi makanan justru akan menimbulkan risiko obesitas yang memicu adanya tekanan darah tinggi selama masa kehamilan dan diabetes yang terjadi di masa kehamilan atau biasa disebut dengan diabetes gestasional. Selain itu, perlu diperhatikan juga makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang bersih, sehat, dan matang.Â
Untuk mendukung suplementasi asupan gizi ibu hamil, beberapa nutrisi penting yang perlu dikonsumsi oleh ibu hamil secara cukup yaitu:
-
Asam Folat dan Zat Besi
Asam Folat dan Zat Besi adalah dua nutrisi yang sangat penting bagi ibu hamil. Hal ini sangat penting karena dapat mencegah terjadinya cacat pada saraf bayi, yaitu cacat tabung saraf.Â
Konsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil umumnya dinilai sudah cukup untuk mencukupi kebutuhan asam folat dan zat besi. Namun, untuk alternatif lain, ibu hamil dapat mengonsumsi brokoli, bayam, jeruk, stroberi, hati ayam atau sapi, dan telur.
Protein
Mengonsumsi makanan berprotein selama hamil berperan penting untuk menunjang tumbuh kembang janin. Protein dibutuhkan untuk proses pembentukan dan perbaikan sel-sel tubuh yang akan membentuk rambut, kulit, otot, dan kuku janin. Protein bisa didapatkan dari dari beragam jenis makanan, seperti daging sapi, daging ayam, ikan, telur, atau susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt.
Serat
Serat juga dibutuhkan oleh ibu hamil selama masa kehamilan. Serat berfungsi untuk mencegah terjadinya konstipasi (sulit buang air besar) dan wasir yang sering dikeluhkan pada masa kehamilan. Serat bisa didapatkan dari beragam jenis sayur-sayuran.
Kalsium
Kalsium juga memiliki peran yang penting dalam proses pembentukan tulang, rangka, dan gigi janin. Kekurangan kalsium pada ibu hamil dapat mengakibatkan kelainan-kelainan tulang pada bayi saat lahir. Sumber kalsium yang dapat dikonsumsi ibu hamil antara lain yaitu susu dan produk olahannya, tahu, ikan sarden, ikan salmon, dan brokoli.
Lemak
Lemak yang dikonsumsi oleh ibu hamil selain sebagai sumber energi bagi ibu hamil sendiri juga berperan sebagai agen yang membantu perkembangan otak dan sistem saraf janin. Dalam memilih makanan berlemak, pilihlah jenis maknana yang mengandung lemak sehat seperti telur, keju, alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.
Meskipun banyak pilihan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi bagi ibu hamil, tentunya porsi dari makanan-makanan tersebut perlu dipertimbangkan kembali agar tidak terlalu berlebihan. Dengan perbedaan kebutuhan gizi pada setiap manusia, ada baiknya jika masing-masing ibu hamil mengonsultasikan hal tersebut dengan dokter untuk mendapatkan saran terkait kebutuhan gizi selama masa kehamilan.
Dengan gizi pada ibu hamil yang tercukupi dengan baik dan seimbang, selain meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil, juga membantu untuk mencegah terjadinya stunting pada anak. Sehingga, anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H