Masalah atau konflik sejatinya merupakan hal yang kerap Anda hadapi di mana pun, termasuk dalam dunia kerja. Senang atau tidak, beberapa kendala pasti akan muncul saat bekerja. Masalah yang terjadi pun sedikit banyak dapat berdampak pada lingkungan kerja dan psikis karyawan tersebut. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui cara yang baik dalam mengatasi kendala tersebut. Sebelum itu, mari kenali permasalahan umum apa saja yang kerap timbul dalam dunia kerja.Â
6 Permasalahan Umum di Sebuah Perusahaan dan Solusinya
Masalah dalam dunia kerja adalah hal yang umum terjadi. Pasalnya, setiap lingkungan kerja memiliki keunikan, kelebihan, maupun kekurangannya masing-masing. Namun, beberapa masalah yang terjadi terkadang bisa mempengaruhi kesehatan mental karyawan. Hal ini bisa memberikan dampak terhadap kinerjanya. Oleh karena itu, mari kenali lebih lanjut mengenai berbagai masalah dalam dunia kerja dan cara mengatasinya.
1. Konflik antara Atasan dan Bawahan
Tentu bukan hal yang aneh jika terjadi masalah dalam hubungan kerja antara atasan dan bawahan. Alasannya beragam, mulai dari bawahan yang tidak memberikan hasil yang memuaskan, atasan salah dalam cara memberikan feedback terhadap pekerjaan bawahan, atau sekedar miscommunication. Meskipun biasa terjadi, hal ini bisa membuat bawahan menjadi tidak betah di suatu perusahaan.Â
Dalam hal ini, Tim HR menjadi bagian penting untuk menanggulangi permasalahan yang ada di lingkungan kantor. Tim HR dapat menjadi penengah saat terjadi konflik antara atasan dan juga bawahan. Sebagai penengah, tim HR dapat membantu memilah antara permasalahan profesional atau pribadi serta dapat membantu mereka menyikapi masalah dengan lebih tepat.
2. Konflik antar Karyawan
Tidak hanya konflik antara atasan dan bawahan, konflik antar karyawan pun kerap terjadi di dunia kerja. Biasanya konflik ini terjadi apabila ditemui karyawan yang kurang akur atau salah satu seorang karyawan yang merasa direndahkan. Jika dibiarkan, masalah internal ini akan mengakibatkan rusaknya lingkungan kerja dalam perusahaan. Sebab, lingkungan kerja akan menjadi tidak kondusif karena mengganggu karyawan lainnya.
Untuk mencegah konflik yang lebih besar, perlu dilakukan mediasi antar karyawan. Melalui mediasi, dapat dibentuk suatu kesepakatan bersama yang memberikan win-win solution bagi kedua belah pihak karyawan yang bertikai. Jika Anda mengalami kondisi ini, jangan lupa untuk menghilangkan ego masing-masing. Sebab, bagaimanapun juga, karyawan merupakan tim yang harus dapat bekerja sama demi terlaksananya pekerjaan.
3. Pekerjaan di Luar Job Description
Selain dalam relasi antar karyawan, masalah yang kerap terjadi adalah pekerjaan yang diberikan kepada karyawan tidak sesuai dengan ekspektasi saat melamar pekerjaan. Karena ketidaksesuaian ini, karyawan pun merasa terbebani dengan pekerjaan tersebut. Hal ini pun dapat menghambat pekerjaan yang dilakukan karena tidak sesuai dengan keinginan hati.
Untuk mengatasinya, karyawan dapat membicarakan kendala ini dengan atasannya. Sebutkan dan jelaskan alasan Anda keberatan dengan pekerjaan yang diberikan. Pastikan juga karyawan membicarakannya dengan nada tenang dan kolaboratif, bukan dengan nada yang frustasi atau marah. Hal ini akan membuat reputasi Anda menjadi lebih positif. Alih-alih dilihat sebagai complainer, Anda akan dipandang sebagai seorang problem solver.
4. Kewalahan Menangani Pekerjaan
Tentu ada suatu masa di mana beban pekerjaan Anda meningkat dan banyak deadline pekerjaan yang harus ditepati. Menghadapi kondisi ini, karyawan pun dapat kewalahan dalam membagi-bagi waktu untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan tersebut. Meskipun itu adalah resiko menjadi karyawan, Anda tetap harus mengatasinya dengan baik.
Sebagai langkah korektif, karyawan sebaiknya membicarakan kendala tersebut dengan manajernya. Konsultasikan dengan mereka jika beban pekerjaan dirasa terlalu berat. Jelaskan dengan baik jika Anda merasa kewalahan dan diskusikan bersama jalan keluar terbaik. Pastikan Anda memilih waktu yang tepat untuk berbicara ke manajer. Akan lebih baik jika Anda membuat janji dengan manajer agar tidak mengganggu pekerjaan mereka. Â
5. Kecurangan (Fraud)
Segala jenis bisnis, baik itu berskala besar maupun kecil, tentu berpotensi untuk mengalami tindak kecurangan, terutama dalam hal pelaporan keuangan Kecurangan atau fraud merupakan serangkaian ketidakberesan (irregularities) dan perbuatan melawan hukum (illegal act) yang dilakukan oleh orang luar maupun dalam perusahaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan merugikan orang lain. Jika dibiarkan, fraud akan menyebabkan kerugian pada perusahaan hingga mengakibatkan perusahaan gulung tikar.Â