Pada tipe ini, urusan keuangan sepenuhnya dipegang oleh sang suami sebagai kepala keluarga. Pengaturan keuangan di dalamnya pun mencakup pengaturan anggaran dan strategi pencapaiannya. Pihak Istri pada situasi ini biasanya hanya menerima jatah nafkah pribadi dan kebutuhan rumah tangga, termasuk kebutuhan anak-anak.
4. Tipe Kerja Sama
Tipe pengaturan ini biasanya diterapkan pada pasangan suami istri yang sama-sama memiliki pendapatan rutin dan memutuskan untuk menggabungkan pendapatan mereka. Dari sana, mereka berdua pun membuat anggaran keluarga dan menyusun tujuan keuangan bersama. Pasangan suami istri biasanya memilih pengaturan tipe ini karena dinilai lebih efisien dan lebih  transparan.Â
Meskipun menggabungkan semua pendapatan, biasanya akan ada salah satu pihak yang ditunjuk sebagai manajer keuangan. Pihak tersebut harus melakukan tugas rutin, seperti membayar tagihan, menabungkan uang ke rekening khusus, dan lain-lain.Â
Jika Anda ingin menerapkan tipe pengaturan ini, Anda juga perlu memperhatikan status pajak suami istri. Sebab, penggabungan pendapatan yang dilakukan juga menuntut penghitungan pajak suami istri yang berbeda.
Itulah 4 tipe pengaturan keuangan dalam rumah tangga. Pada intinya, tipe pengaturan tersebut bisa Anda jadikan referensi untuk membantu menyusun anggaran dan mengatur keuangan rumah tangga Anda.Â
Jangan lupa untuk senantiasa memperhatikan seluruh kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang. Sebab, kehidupan rumah tangga tak hanya berfokus pada rencana hari ini, tetapi juga pada rencana-rencana tak terduga yang akan datang di kemudian hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI