Mohon tunggu...
Raditha Maryam
Raditha Maryam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Student at University of Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cashless System: Membuat Milenial Jadi Lebih Boros?

24 Februari 2023   14:20 Diperbarui: 24 Februari 2023   14:26 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan teknologi, cara pembayaran cashless atau nontunai semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Sistem pembayaran ini banyak dipilih karena memiliki banyak keuntungan dan membuat hidup menjadi lebih simpel. Namun bagaikan pisau bermata dua, cashless ternyata juga membawa pengaruh negatif karena dianggap.membuat masyarakat jadi lebih boros. Benarkah demikian?

Apa itu Sistem Cashless?

Cashless adalah sistem pembayaran yang dilakukan tanpa melibatkan uang tunai atau uang fisik. Cara ini mengacu pada pembayaran dalam bentuk digital.

Sistem pembayaran ini muncul karena dipicu oleh faktor-faktor tertentu, seperti biaya penerbitan, perawatan, dan distribusi dari uang tunai. Selain itu, muncul pula kesadaran akan potensi kecurangan dan kejahatan dari keterlibatan uang tunai dalam transaksi.

Keberadaan cashless pada dasarnya dapat mempermudah tugas pemerintah dalam mengelola dan mengawasi transaksi dari kegiatan ekonomi masyarakatnya. Terlebih, sistem elektronik memungkinkan akses ke laporan-laporan transaksi dan perdagangan ekonomi dengan mudah.

Tidak adanya keterlibatan yang fisik, sistem cashless nyatanya mampu mengurangi kemungkinan terjadinya korupsi dan kolusi di antara pihak-pihak yang melakukan transaksi. Manfaat ini dapat membantu mengawasi transaksi tertentu, seperti transaksi yang berkaitan dengan pelayanan publik.

Keunggulan dan Kekurangan Cashless

Seperti yang sudah disebutkan, cashless sebagai fenomena di era sekarang ini merupakan penggambaran dari pisau bermata dua. Tidak hanya membawa banyak kemudahan dan manfaat bagi masyarakat, sistem ini nyatanya juga memiliki kekurangan yang perlu diwaspadai.

Keunggulan Sistem Cashless

Berikut adalah beberapa keunggulan dari sistem cashless.

1. Transaksi Lebih Praktis

Keunggulan utama yang membuat sistem cashless banyak digunakan adalah kemudahan dalam melakukan pembayaran. Anda tidak perlu repot-repot membawa banyak uang jika ingin bertransaksi dalam jumlah besar. Transaksi pun dapat dilakukan dengan cepat dan aman.

2. Banyak Promo Menarik

Untuk meningkatkan generasi cashless, setiap platform pun berlomba-lomba menawarkan promo yang menarik. Banyaknya promo yang ditawarkan dapat memudahkan Anda untuk memilih pembelian apa yang lebih menguntungkan. Dengan demikian, Anda dapat menghemat uang dalam berbelanja.  

3. Memudahkan Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan terkadang menjadi hal yang membingungkan karena Anda kerap lupa transaksi apa saja yang telah dilakukan. Namun dengan sistem cashless, Anda tidak perlu khawatir lagi tentang ini. Setiap transaksi akan tercatat dengan baik pada sistem tersebut sehingga Anda dapat lebih mudah dalam mengatur keuangan. 

4. Meminimalisir Risiko Kejahatan

Membawa uang tunai dalam jumlah banyak tentunya akan membuat kita cemas akan ancaman kejahatan yang menghampiri. Dengan sistem cashless, Anda tidak perlu lagi cemas menghadapi hal tersebut. Uang yang Anda miliki akan tersimpan dengan aman dan dapat digunakan dengan praktis. Selain risiko pencurian, metode cashless juga membantu Anda menghindari kejahatan pengedaran uang palsu dalam bertransaksi.

5. Mengurangi Risiko Kehilangan Uang

Pada metode pembayaran tunai, uang yang jatuh, robek, atau disimpan sembarangan merupakan hal-hal yang bisa menyebabkan Anda kehilangan uang. Namun, risiko ini dapat dikurangi dengan adanya sistem cashless. Anda hanya perlu membawa kartu yang dibutuhkan atau bahkan ponsel yang berisi aplikasi penunjang.

Kekurangan Sistem Cashless

Berikut adalah beberapa kekurangan dari sistem cashless yang perlu Anda perhatikan.

1. Impulsif dan Konsumtif

Tawaran menarik dari berbagai macam promo ternyata dapat membuat Anda jadi lebih impulsif dan konsumtif. Seolah tidak ingin melewatkan keuntungan ini, Anda mungkin dapat dengan mudah menggelontorkan uang untuk melakukan berbagai pembelian.  

2. Rentan Cyber Crime

Cashless pada dasarnya tidak sepenuhnya menghindarkan Anda dari risiko kejahatan. Sebagai sistem pembayaran elektronik, Anda mungkin akan dihadapkan pada ancaman cyber crime. Untuk meminimalisir risiko ini, Anda dapat membuat dan mengganti password secara berkala. Anda juga harus pandai memilih platform e-wallet terpercaya dan berhati-hati saat melakukan transaksi cashless.

3. Memerlukan Pemahaman Teknologi

Sebagai sebuah teknologi baru, cashless menuntut adanya pemahaman teknologi yang baik terkait sistem tersebut. Jika Anda tidak memahami teknologi secara umum, Anda mungkin juga akan kesulitan memahami sistem dari cashless itu sendiri.

4. Jangkauan Terbatas

Tidak dapat dipungkiri bahwa cashless sangat mempermudah transaksi. Namun, masih sedikit vendor yang bekerja sama dengan para penyedia sistem cashless. Kondisi ini akan membuat penggunanya kesulitan melakukan transaksi cashless karena tidak semua tempat menawarkan sistem pembayaran tersebut.

Benarkah Cashless Membuat Lebih Boros?

Merujuk pada salah satu kekurangannya, sistem cashless nyatanya dapat melahirkan masyarakat yang konsumtif. Lebih jauh lagi, mereka akan menjadi lebih boros sehingga sulit mengatur keuangannya. Pertanyaannya sekarang, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Salah satu artikel di The Decision Lab menjelaskan bahwa seseorang bisa dengan mudahnya mengeluarkan lebih banyak uang saat bertransaksi nontunai karena mereka tidak mengalami 'rasa sakit membayar' seperti layaknya saat mengeluarkan uang berbentuk fisik.

Akibatnya, masyarakat berisiko melakukan pembelian lebih banyak daripada yang biasanya dilakukan. Kondisi ini sering kali disebut sebagai The Cashless Effect.

Jika kondisi ini berlarut, efek dari cashless akan menimbulkan bahaya karena menyebabkan overspending. Tanpa disadari, kartu kredit sudah mendekati limit dan saldo di tabungan tidak cukup untuk keperluan sehari-hari. Pada akhirnya, Anda mungkin akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena terlalu banyak melakukan pembelian pada hal-hal yang tidak dianggap perlu.

Tips Mengatur Keuangan di Era Cashless

Keberadaan sistem cashless di masyarakat jelas merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, Anda harus bijak memanfaatkan sistem cashless dalam kehidupan. Dengan mengoptimalkan manfaat dari cashless dalam mengatur keuangan, Anda dapat mencapai financial freedom dengan mudah. Berikut adalah beberapa tips mengatur keuangan dengan memanfaatkan sistem cashless.

1. Tentukan Batas Top Up

Cara pertama yang bisa Anda lakukan agar tidak boros adalah menentukan batas top up. Ketika Anda menggunakan e-wallet atau e-money, ada baiknya Anda membatasi jumlah top up setiap bulannya. Catat apa saja kebutuhan yang memerlukan pembayaran cashless. Dari kebutuhan ini, hitung perkiraan jumlah uang yang diperlukan. Dengan cara ini, Anda dapat menghindari pengeluaran yang berlebih setiap bulannya.

2. Berinvestasi sebagai Pendapatan Pasif

Tidak hanya untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhan harian, sistem cashless juga dapat dimanfaatkan untuk investasi. Berinvestasi merupakan sebuah langkah untuk memperoleh pendapatan pasif yang diperlukan guna mencapai financial freedom dengan lebih mudah.

Jika terdapat sisa hasil top up di bulan sebelumnya, Anda dapat menyisihkannya untuk investasi. Di era digital ini, sudah banyak platform yang memudahkan Anda untuk investasi dan menabung. Jika ingin yang lebih sederhana, Anda dapat berinvestasi dalam bentuk emas karena harganya cenderung stabil.

3. Membuat Rekening Terpisah

Untuk memudahkan pengaturan keuangan, ada baiknya Anda membuat dua jenis rekening, satu untuk tabungan dan satu lainnya untuk operasional. Rekening tabungan ini berisi uang yang harus disimpan untuk menabung. Sementara itu, rekening operasional dapat digunakan untuk menyimpan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Yang perlu diingat, jangan menabung dari sisa uang operasional. Sisihkanlah uang tabungan di awal. Jika ada sisa dari uang operasional, Anda dapat menggunakannya untuk menambah uang tabunganmu.

4. Batasi Penggunaan Kartu Kredit

Bagi Anda yang intens menggunakan kartu kredit, cobalah mulai membatasi pemakaiannya dengan maksimal 30% dari limit yang ditentukan. Dengan demikian, Anda tidak perlu menghabiskan lebih dari sepertiga penghasilan bulanan untuk membayar tagihan kredit. Karena ketika Anda menggunakan kartu kredit melebihi 30% dari limit, kemungkinan Anda akan kesulitan membayar cicilannya setiap bulan.

Itulah penjelasan lengkap tentang sistem cashless dan tips bijak dalam menggunakannya. Mengatur keuangan dan menabung di era cashless terkadang menjadi hal yang sulit. Oleh karena itu Anda harus mengubah mindset agar lebih komitmen. Jangan lupa tentukan tujuan keuangan Anda sebagai acuan dalam mengatur keuangan yang baik. Dengan komitmen yang kuat, Anda dapat mencapai tujuan keuangan dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun