Mohon tunggu...
Radita Puspita Sari
Radita Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pesona Seni Topeng Malangan: Budaya Asli Ngalam

28 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KerisNews.com/ Birul Sinari-Adi 

Proses ini biasanya dilakukan secara manual, menggunakan teknik tradisional yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. 

Dalam beberapa kasus, para pengrajin tidak hanya menciptakan topeng untuk pertunjukan, tetapi juga untuk koleksi seni, sehingga menjadikan setiap topeng sebagai karya seni yang unik.

Kegiatan pertunjukan topeng Malangan sering diadakan dalam berbagai acara, seperti festival budaya, pernikahan, atau upacara keagamaan. 

Dalam pertunjukan tersebut, penonton tidak hanya melihat aksi di atas panggung, tetapi juga dapat merasakan interaksi antara karakternya melalui dialog, tarian, dan musik yang dinamis.

Alat musik yang biasanya digunakan dalam pertunjukan antara lain gamelan, kendang, dan rebana, yang memberikan latar belakang suara yang sangat khas dan memikat.

Seni Topeng Malangan mengandung banyak nilai sosial dan moral yang dapat dipelajari oleh penontonnya. 

Cerita-cerita yang ditampilkan sering kali mengandung pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti pentingnya nilai kebersamaan, kejujuran, dan rasa saling menghormati.

Dengan cara yang kreatif, para dalang menggunakan topeng untuk menyampaikan kritik sosial serta harapan dan aspirasi masyarakat.

Pada masa modern ini, seni topeng Malangan menghadapi tantangan untuk tetap relevan di tengah perubahan zaman dan pengaruh budaya global.

 Namun, berbagai upaya pelestarian dilakukan oleh komunitas lokal dan pemerhati seni, termasuk mengadakan workshop, pelatihan, dan festival seni untuk memperkenalkan seni ini kepada generasi muda.

Dengan melibatkan generasi baru, diharapkan topeng Malangan dapat terus berkembang dan mampu bersaing dengan bentuk hiburan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun