Mohon tunggu...
Radita Puspita Sari
Radita Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pesona Seni Topeng Malangan: Budaya Asli Ngalam

28 Oktober 2024   14:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni Topeng Malangan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional yang populer di kawasan Malang, Jawa Timur.

Kesenian ini memiliki ciri khas yang unik dan berakar pada budaya serta tradisi masyarakat setempat. 

Topeng Malangan tidak hanya berfungsi sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan nilai-nilai moral, budaya, dan sejarah yang penting bagi masyarakat.

Seni Topeng Malangan biasanya melibatkan pertunjukan yang terdiri dari dialog, tari, dan musik. 

Dalam pertunjukan ini, para pemain mengenakan topeng yang terbuat dari kayu yang diukir dan diwarnai dengan indah.

Setiap topeng memiliki karakter dan ekspresi yang khas, menggambarkan berbagai tokoh, mulai dari pahlawan, raja, hingga tokoh komedi. 

Topeng ini tidak hanya berfungsi sebagai alat penyamaran, tetapi juga merepresentasikan kepribadian dan perasaan dari karakter yang diperankan.

Misalnya, topeng dengan wajah marah dan garis alis tajam menggambarkan tokoh yang angkuh, sementara topeng dengan senyuman lebar merepresentasikan karakter yang ceria dan humoris.

Proses pembuatan topeng Malangan merupakan sebuah seni yang memerlukan keterampilan tinggi. 

Para pengrajin harus memilih kayu yang tepat, mengukirnya dengan presisi, dan melukisnya dengan cara yang indah. Setiap detail pada topeng, mulai dari warna hingga pola, memiliki makna tertentu yang berkaitan dengan karakter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun