Mohon tunggu...
Radita Nurkiswa
Radita Nurkiswa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Berolahraga dan bersosial merupakan dua hobi yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Tasikmalya Ke-23 Tinggalkan Keresahan Masyarakat, Tasikmalaya: Dari Ketentraman Kota Santri Menjadi Darurat Keamanan

18 Oktober 2024   10:11 Diperbarui: 18 Oktober 2024   10:15 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Hari Kamis Tanggal 17 Oktober 2024 Kota Tasikmalaya Genap berusia 23 tahun Setelah pemekaran dari Kabupaten Tasikmalaya menjadi wilayah otonom ini terus berkembang menjadi wilayah paling maju di Priangan Timur. Saat ini, Kota Tasikmalaya sedang menghadapi situasi darurat keamanan yang cukup memprihatinkan. Beberapa insiden kekerasan dan kejahatan meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir, menciptakan kekhawatiran di kalangan warga.

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Aslim, menyatakan bahwa berkurangnya rasa aman masyarakat, terutama saat beraktivitas di malam hari, merupakan PR penting bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya. Aslim mengatakan dia melihat pergeseran moral dan perilaku di antara orang-orang di Kota Tasikalaya, terutama di kalangan anak-anak muda. "Ada perubahan di kota ini, yang dulunya terkenal sebagai kota yang sangat baik hati dan ramah. Salah satu tandanya adalah banyaknya tindakan geng motor. Itu harus menjadi PR kita, karena Tasik ini adalah Kota Santri dan orang harus merasa nyaman saat masuk," Kata Aslim.

Dia berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah ini, diperlukan perbaikan yang signifikan. Perlu sebuah terobosan yang dapat mengurangi masalah sosial ini dengan melibatkan semua bagian masyarakat. Aslim mengakui bahwa Pj Wali Kota Tasikmalaya telah mengadakan pertemuan dengan ulama dan pemerintah untuk membahas bagaimana mengatasi masalah ini. Namun, Aslim melihat pertemuan tersebut hanyalah seremonial tanpa tindakan nyata.

"Ada diskusi antara ulama dan umaro yang dilakukan oleh Pak Pj kemarin, tetapi perlu ditingkatkan lagi. Tidak hanya pertemuan seremonial; hasilnya harus jelas. Harus dimulai di tingkat bawah agar semua masyarakat terlibat, Kata Aslim.

Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka mengakui bahwa masalah sosial yang mengganggu rasa aman warga merupakan salah satu masalah yang harus ditangani dengan serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun