Mohon tunggu...
Radinka Safira
Radinka Safira Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

copywriting, content writer and digital marketing enthusiasm

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kenapa Freshgraduate Sering Merasa Takut dan Ragu Saat Mencari Kerja?

3 Agustus 2023   12:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   12:31 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah setelah menyelesaikan kuliah, pernah merasa takut untuk mencari pekerjaan? Atau seringkali, mungkin mempertanyakan diri sendiri dengan berbagai pertanyaan, seperti:

"Apakah aku pantas untuk bekerja di sini?"
"Rasanya aku tidak sekompeten orang lain."
"Tanggung jawab yang begitu besar, apakah aku mampu mengatasinya?"
"Kemampuanku hanyalah keberuntungan semata."
"Bagaimana jika pekerjaanku nanti tidak berjalan dengan baik?"

Semua pertanyaan ini terus-menerus menggelayuti pikiranmu. Hati-hati, mungkin kamu sedang mengalami sindrom Impostor!

Sindrom Impostor adalah fenomena psikologis yang membuat seseorang merasa gagal atau meragukan kemampuannya, meskipun telah meraih kesuksesan. Dengan kata lain, orang yang mengalami sindrom ini selalu meragukan diri dan merasa bahwa prestasinya hanya hasil keberuntungan, bukan kemampuan atau kualitas sebenarnya.

Sindrom ini bisa dialami oleh siapa saja, terutama bagi mereka yang harus menunjukkan performa intelektualitas, seperti para fresh graduate yang baru memasuki dunia kerja. Mereka sering merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka dan merasa tidak pantas untuk posisi pekerjaan yang mereka lamar. Tekanan untuk berhasil dan berprestasi membuat mereka merasa terbebani, terutama karena kurangnya pengalaman yang membuat mereka meragukan diri.

Hal baiknya, sindrom Impostor bukan termasuk kategori gangguan mental, tetapi jika dibiarkan dapat menyebabkan negative self-talk, kecemasan, stres, dan bahkan depresi. Hal ini dapat berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan, baik dalam pekerjaan, akademik, maupun hubungan personal dengan orang lain.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:

1. Bicarakan dengan Orang Lain

Diskusikan perasaanmu kepada teman atau seseorang yang memahami hal ini. Orang dengan pengalaman lebih dapat membantu menguatkan bahwa perasaan ini normal dan membantu mengurangi rasa takut yang kamu rasakan.

2. Buat Goals Kecil

Fokuslah pada pencapaian-pencapaian kecil yang lebih penting daripada hanya memikirkan goals besar yang mustahil. Ingatlah bahwa hal-hal besar berasal dari tindakan-tindakan kecil yang konsisten. Awal paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melakukan journaling tiap harinya.

3. Hindari Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Berhentilah membandingkan dirimu dengan orang lain karena hal tersebut seperti lingkaran setan yang tak akan berakhir. Fokuslah pada potensi yang dimiliki, yakin bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gunakan keberhasilan orang lain sebagai inspirasi untuk terus berkembang, bukan sebagai standar untuk mengukur kesuksesan dirimu sendiri.

4. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Pandanglah kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai akhir dari segalanya. Ketika melihatnya sebagai proses, Kamu akan mengambil pembelajaran dari setiap kegagalan. Tetapkan dalam pikiran bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan utama, tetapi selalu berusaha memberikan yang terbaik setiap saat.

5. Terima Pujian

Belajar untuk menerima pujian dari orang lain ketika kamu telah melakukan yang terbaik. Ini dapat membantu memperkuat keyakinan pada diri sendiri.

6. Batasi Penggunaan Sosial Media

Batasi penggunaan media sosial jika kamu merasa hal itu berdampak negatif pada dirimu. Jangan terlalu membandingkan hidupmu dengan apa yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial, karena itu hanya akan memperburuk perasaan.

Sebagai manusia, kita perlu menyadari dan menerima kenyataan bahwa hidup tidaklah sempurna, dan setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan yang unik. Tidak perlu merasa minder atau malu jika kita belum mengetahui segala hal atau belum mencapai kesuksesan yang diinginkan. Semua pencapaian hebat dalam hidup memerlukan proses yang berkelanjutan. Kuncinya adalah terus mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan dan nilai-nilai yang dimiliki, serta memiliki keyakinan bahwa kita mampu melewati masa-masa sulit dengan penuh percaya diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun