Mohon tunggu...
Radik_070
Radik_070 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Adopsi Gaya Hidup ala Hashtag Instagram

11 Oktober 2015   15:30 Diperbarui: 11 Oktober 2015   15:40 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosial media di indonesia saat ini sudah menjadi konsumsi masyarakat di di semua golongan bahkan Indonesia menjadi salahsatu negara dengan pengguna media sosial terbanyak di dunia. pengguna sosial media yang umumnya adalah remaja, dapat mengakses segala informasi lewat sosial media, mereka dapat mengetahui apa yang sedang menjadi trend di sosial media. Kali ini saya mengambil contoh salahsatu produk program televisi yang mengangkat tentang kekayaan dan keindahan alam di Indonesia yaitu My Trip My Adventure yang belakangan ini menjadi trend di sosial media lalu bermunculan hashtag di instagram seperti #exploreindonesia, #indotravellers, #explorenusantara, dan masih banyak lagi hashtag yang berhubungan dengan kegiatan alam.

Namun semakin lama hashtag tersebut semakin banyak bermunculan di instagram, dan karena hashtag tersebut sedang menjadi trend, banyak pengguna sosial media yang terpengaruh untuk mengikuti kegiatan-kegiatan alam seperti mendaki gunung dan lain-lain. Bisa dikatakan bahwa pengguna media sosial mengadopsi gaya hidup yang sedang trend di media sosial menjadi gaya hidupnya. Fenomena ini berhubungan dengan teori kultivasi, teori kultivasi pada awalnya dikenalkan oleh George Gerbner awalnya teori ini digunakan untuk membahas efek dari komunikasi massa khususnya televisi, teori ini muncul untuk meyakinkan orang bahwa efek media massa lebih bersifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran sosial budaya daripada individual. Saya menghubungkan teori ini dengan perilaku pengguna sosial media yang mengadopsi trend hashtag di Instagram menjadi gaya hidupnya, perilaku pengadopsian ini di lakukan oleh pengguna karena dia memiliki rasa ingin di akui oleh lingkungan sosial (lingkungan sosial yang di maksud adalah sosial media yaitu instagram).

Karena yang menjadi trend adalah kegiatan yang berhubuungan dengan kegiatan alam, maka mereka mulai mencari lokasi-lokasi wisata alam yang sedang hits ataupun mencari tempat wisata baru yang masih jarang dikunjungi wisatawan. Mereka mengabadikan pemandangan di lokasi tersebut dengan berfoto selfie dan gaya yang sedang nge-hits juga. Foto itu digunakan sebagai bukti bahwa dia pernah mendatangi lokasi tersebut dan menunjukannya kepada masyarakat sosmed. Sehingga pengguna-pengguna sosial media yang meng-upload fotonya yang berlatar belakang panorama alam indonesia dan menyertakan hashtag-hashtag yang sedang trend tadi dia akan mendapat banyak like dan komentar bahkan dia bisa mendapatkan lebih banyak follower yang mengikuti akun instagramnya. Hal itu menjadi kepuasan tersendiri di masyarakat kita jika foto yang kita upload mendapatkan banyak like dan akun instagram kita memiliki follower yang banyak, akan menjadi suatu kebanggaan tertentu. Mereka tidak merubah individu mereka atau merubah ideologi mereka namun mereka melakukan kegiatan-kegiatan alam karena mereka merasa ada tuntutan sosial yang mengharuskan mereka melakukan hal itu agar diakui atau dapat pengakuan atau istilahya gaul-nya jadi anak hits.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun