Mohon tunggu...
radi hardiansyah
radi hardiansyah Mohon Tunggu... -

never lost direction

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ken: Puisi 1

17 Mei 2011   15:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ken,
Aku tahu nasib itu takbisa dipertukarkan
Kita sepakati ini dalam diam, kala menyusuri jalan setapak itu
Engkau melangkah di depaku
Sunyi belantara memberi ruang bagi tawamu yang renyah.

Ken,
Maaf jika aku hanya bisa mengangguk saja
Ketika engkau sebutkan nama-nama pohon dalam latin
Engkau mengenalnya, hanya dengan melihat daunnya
Kau katakan kita berada sekian ribu kaki dari laut
Dan aku terpana, merasai keyakinanmu
Pohon-pohon itu,
daun-daun itu,
tanah yg kita pijak ini,
dan suara-suara satwa itu,
tak pernah berhenti memberi kabar,
begitu katamu.
Gerangan kabar apa? tanyaku.
Kabar tentang diri mereka, kabar tentang kita.

Maaf Ken,
Aku hanya bisa mengangguk lagi saat itu
Sambil sembunyikan ketololanku
Engkau melihat segala di sekitarmu sebagai pertanda
Sementara aku hanya bisa memandangnya sebagai keindahan yg berjarak.
Dan engkau takpeduli, sambil meneruskan langkahmu di depanku,
Menyusuri jalan setapak, yg akan membawa kita hingga di puncak
Dan tawamu yg renyah itu, taktergantikan indahnya oleh segala suara..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun