Mohon tunggu...
Ryanda Adiguna
Ryanda Adiguna Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pernah jadi: - Paskibraka. - Pertukaran Pemuda. - Duta Wisata. - Penerima Beasiswa. - Pengajar Muda. "Menulislah, agar orang di masa yang akan datang tahu kalau kau pernah hidup di masa lalu"

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sandiaga Uno, "Jalan Tengah" dari Sumatera Tengah

11 Agustus 2018   06:00 Diperbarui: 11 Agustus 2018   08:43 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Saat Indonesia merdeka tahun 1945, Republik ini dibagi menjadi 8 Provinsi. Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil (Nusa Tenggara), Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan.

Kemudian tahun 1948 provinsi yang 8 itu dimekarkan lagi. Khusus untuk Provinsi Sumatera dibagi menjadi 3, Sumatra Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Sumatera bagian tengah saat itu terdiri dari provinsi yang saat ini bernama Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau.

Tujuh belas tahun sebelum Indonesia merdeka, para pemuda di masa itu menyepakati narasi "Kami bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, Bahasa Indonesia", pada momen Sumpah Pemuda tahun 1928. Bahasa persatuan itu diangkat dari Bahasa Melayu yang banyak digunakan di wilayah Sumatera Tengah.

Konon katanya, mayoritas peserta saat itu adalah mereka yang sehari-harinya berbahasa Jawa. Tapi dengan besar hati mereka mengambil "jalan tengah" dengan mengangkat bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Mereka mengambil "jalan tengah dari "Sumatera Tengah".

 

Sandiaga Salahuddin Uno Sebagai Jalan Tengah

Tujuh puluh tahun setelah Sumatera Tengah menjadi provinsi (2018), berkumpul sekelompok orang yang mungkin beberapa dari mereka adalah keturunan dari para pemuda yang dulu ikut serta mengambil "jalan tengah" di Sumpah Pemuda 1928. Mereka berkumpul dan bersepakat koalisi untuk ikut kontestasi politik. Mereka adalah petinggi/pegiat/kader (atau apapun namanya) Partai Politik di Indonesia.

Mereka memutuskan mengambil Sandiaga Salahuddin Uno sebagai "jalan tengah" untuk memutus kebuntuan pilihan Calon Wakil Presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada pilpres tahun 2019. Pilihan yang mengejutkan karena Sandi muncul dari arah yang tidak disangka. Mengejutkan karena ia bukan pilihan yang mayoritas muncul sejak awal.

Nama lengkapnya adalah Sandiaga Salahuddin Uno. Lahir di Pekanbaru, Riau yang dulunya bernama Sumatera Tengah. Salahuddin adalah nama tengahnya yang diambil dari dari nama tokoh Salahuddin Al-Ayubi. Tokoh yang dikagumi orang-orang di barat dan timur yang menjadi pembebas bagi Palestina.

Selamat mengarungi kontestasi yang lebih besar Sandiaga Salahuddin Uno, "jalan tengah" yang lahir dari Sumatera Tengah. Seperti nama tengahnya, ia telah menjadi "Jalan tengah" dari kebuntuan pilihan dalam kontestasi politik. Semoga ia dapat membebaskan Indonesia untuk menjadi negara yang lebih sejahtera bersama Prabowo Subianto.

Kompetitornya adalah petahana yang saat ini menjadi Presiden Indonesia ke 7. Narasi yang dibangun adalah mengganti Presiden ke 7 itu menjadi Presiden baru yang ke 8. Delapan adalah jumlah awal provinsi saat Indonesia merdeka. Mungkin suatu kebetulan juga karena Prabowo Subianto dikenal dengan sign call kosong delapan (08).

Semoga 08 dipilih mayoritas rakyat dan menjadi Presiden Indonesia ke 8. Bersama "jalan tengah" yang lahir dari Sumatera Tengah, selamat berjuang Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno untuk Indonesia sejahtera.

Pada tanggal 9 Agustus 2018 Provinsi Riau yang dulu menjadi bagian Sumatera Tengah berulang tahun ke 61. Sama seperti Sandi, penulis juga lahir di Pekanbaru Riau.

Tahniah Riau, The Homeland of Melayu.

Bersambung...

 

Ryanda Adiguna

Putra Kelahiran Riau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun