Ada yang bilang, Tuhan itu menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Ada siang ada malam, ada hitam ada putih, ada jahat ada yang baik, juga ada surga dan ada negara. Surga dan neraka itu ada di Indonesia. Tulisan ini tidak bermaksud memusuhi atau mendukung rokok dan segala macam yang berhubungan dengan rokok. Karena, kakek saya, bapak saya, abang saya, teman saya (sebagian besar laki-laki dan beberapa perempuan), mereka semua adalah perokok. Akan ada banyak orang yang saya benci nantinya. Saya pun juga merokok, saya pernah mendapat beasiswa dari perusahaan rokok, saya nonton konser yang disponsori perusahaan rokok, olahraga, dan banyak lagi bagian kehidupan saya yang berhubungan dengan rokok!! Tapi ada yang sedikit berubah dari cara pandang saya tentang rokok setelah melihat video youtube ini dan mungkin berpikir untuk berhenti merokok. Ini videonya : Bayi Merokok Adalah sebuah film singkat yang dibuat karena munculnya video anak bayi merokok di youtube, yang kemudian menjadi terkenal ke seluruh dunia. Balita yang merokok 2 bungkus sehari
Film ini adalah tentang bagaimana rokok telah mengalami kemunduran di barat, dibatasi untuk beredar dengan segala macam bentuk peraturan yang ketat. Produsen rokok besar terpaksa mencari pasar baru di negara-negara termiskin di dunia yang punya banyak populasi, untuk tetap memasarkan produknya. Salah satu negara itu adalah Indonesia. Tempat paling sempurna untuk memasarkan rokok dan surganya para perokok.
Rokok adalah industri skala besar, yang terjadi perputaran uang sangat besar dalam industri itu. Namun ada 2 kebohongan yang paling menghancurkan dalam sejarah bisnis di dunia: (1)merokok tidak menyebabkan penyakit, (2) rokok tidak dipasarkan untuk anak kecil.
Di Kota New York, tepatnya di timesquare New York dapat ditemukan hampir segala macam bentuk produk, mulai dari makanan, minuman, teknologi, mobil, gadget, dan produk lain.
Tapi hanya ada satu produk yang tidak diperbolehkan untuk beriklan disana, yaitu produk rokok. Logikanya, jika di jalanan saja tidak boleh ada iklan rokok, maka di televisi lebih tidak boleh lagi beriklan rokok. Karena beriklan di jalan tentu biayanya kebih murah dibanding iklan di tv.
Kalaupun ada yang jual rokok, harganya adalah sangat mahal.
New York adalah kota dengan harga jual rokok tertinggi di Amerika. Tetapi bukan berarti harga rokok di tempat lain jauh lebih murah. Harganya tetap mahal, karena dibebankan pajak yang tinggi. Tetapi beberapa dasawarsa yang lalu, Amerika adalah surganya rokok. Dikenal dengan nama Marlboro Country.
Kampanye tentang bahaya rokok yang dilaksanakan pemerintah Amerika mulai menunjukkan hasil. Semakin tahun jumlah perokok semakin berkurang.
Ini statistik yang terjadi di Amerika, tempat dimana Marlboro berasal. Karena ketatnya peraturan tentang rokok dan mulai menurunnya jumlah perokok, maka produsen rokok mencari pasar baru di negara-negara berkembang yang rata-rata adalah negara miskin. Amerika Latin, Afrika, dan Asia.
Salah satu negara itu adalah Indonesia.
Bagi orang barat yang datang ke Indonesia, mereka seperti merasa mundur dalam waktu, dalam hal kebijakan rokok.
Iklan rokok ada dimana-mana
Iklan rokok juga tidak hanya di kota besar, bahkan sampai ke kota kecil
Indonesia Adalah Surganya Rokok Dari potongan gambar video di atas, ada fakta yang tak terbantahkan bahwa Indonesia adalah surga bagi industri rokok dan bagi perokok. Tiap hari, tiap saat, tiap waktu, dimana-mana, seluruh masyarakat Indonesia "diserang" dengan promosi rokok. Wilayah Indonesia juga dikenal sebagai daerah yang subur bagi penanaman tembakau
Di Indonesia rokok telah menjadi budaya dan melingkupi hampir segala aspek kehidupan. Banyak bidang yang dibiayai oleh rokok. Olahgara disponsori rokok.
Event musik juga disponsori rokok.
Dengan gencarnya promosi rokok seperti ini, ditambah tidak adanya larangan yang ketat tentang penjualan rokok, maka wajar banyak anak di bawah umur yang merokok.
Di banyak negara telah ada kesepakatan bahawa rokok itu bersifat menghancurkan, merusak tubuh, dan dampak lain yang berakibat buruk bagi
kesehatan. Namun di Indonesia, hal tersebut masih diperdebatkan. Dalam Undang-undang kesehatan tahun 2009 ada sebuah pasal yang menyebutkan bahwa nikotin termasuk zat adiktif.
Tetapi pasal tersebut dihilangkan tiba-tiba dihilangkan pada malam sebelum undang-undang tersebut ditanda-tangani presiden (mungkin bisa diteliti lebih lanjut).
Diduga telah terjadi persekongkolan antara perusahaan rokok dengan anggota parlemen Indonesia untuk menghilangkan pasal yang mejelaskan bahwa rokok mengandung zat adiktif
Terlepas dari perdebatan tentang zat adiktif yang dikandung oleh rokok, harus diakui memang industri rokok ibarat "pedang bermata dua". Di satu sisi industri ini memberikan banyak pemasukan bagi negara dan mempekerjakan banyak tenaga kerja.
Tapi di sisi lain akibat yang ditimbulkan dan biaya yang dikeluarkan (sepertinya) jauh lebih besar.
Selain masalah kesehatan, rokok juga memberikan dampak yang besar bagi perekonomian. Penghasilan setiap hari harus dibelanjakan untuk kebutuhan rokok.
Percayalah dan yakinlah, setiap perokok pasti sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari akibat merokok. Baik akibat buruk terhadap kesehatan, maupun akibat yang berhubungan dengan masalah perekonomian. Tiap perokok pasti ingin berhenti merokok.
Tiap kepala  keluarga yang merokok juga pastinya sadar akan besarnya jumlah uang yang mereka keluarkan untuk membeli rokok
Indonesia, Salah Satu Negara Dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi Kalau tidak salah, ketika terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2009, hampir semua negara mengalami kemunduran ekonomi. Negara ekonomi raksasa seperti Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan banyak negara lain merasakan dampak yang besar dari krisis ekonomi global itu. Tetapi konon hanya ada beberapa negar yang tidak merasakan dampak itu, yaitu China, India, dan Indonesia.
Jika kita melihat foto anak-anak Indonesia
mungkin yang terbayang mereka adalah calon pemimpin bagi bangsa ini. Tapi dengan melihat hempuran dari industri rokok dari segala lini dan ditambah tidak adanya peraturan yang ketat dari pemerintah, maka akan muncul pertanyaan selanjutnya. Dari foto anak-anak di atas, kira-kira 10-20 tahun setelah foto itu diambil. Berapa orang yang akan jadi perokok??
Sesuai dengan salah satu iklan rokok
Telah lahir generasi baru, generasi perokok. Saya hanya membayangkan jika yang ada dalam gambar dari korban akibat penderita rokok di atas adalah ayah saya, keluarga saya, teman saya, atau mungkin saya suatu hari nanti, karena akibat rokok. Khusus untuk para perokok (termasuk orang tua saya di dalamnya). Memang benar kematian ada di tangan Tuhan dan rokok bukan satu-satunya penyebab kematian. Tetapi jika kita percaya bahwa maut adalah urusan Tuhan, tentunya kita harus percaya banhwa tubuh ini adalah ciptaan Tuhan dan milik Tuhan. Apakah tak ingin kita menjaga milik-Nya ini agar suatu saat ketika nyawa diambil Tuhan, tak banyak yang harus kita pertanggung jawabkan akibat penyalahgunaan. Akibat dari tidak menjaga tubuh yang diberikan, akibat membelanjakan rezeki yang diberikan untuk membeli rokok demi kepuasan pribadi. Jika pecandu rokok kelas kakap (yang sudah merokok puluhan tahun) tak mungkin rasanya untuk berhenti, setidaknya jangan muncul pecandu-pecandu baru yang berusia muda. Jika pun ingin merokok, cobalah ketika sudah berusia 18 tahun dan pastikan kuat secara ekonomi. Agar bisa membeli rokok setiap hari dan membiayai dampak kesehatan yang ditimbulkan dari merokok. Juga perkirakan berapa besar warisan yang akan anda berikan untuk anak jika kelak ternyata rokok mempercepat kematian anda.
Lihat Healthy Selengkapnya