B.F. Skinner:
Skinner mengembangkan konsep pengondisian operan, yang menekankan pengaruh konsekuensi (penguatan atau hukuman) terhadap pembentukan perilaku. Ia juga memperkenalkan konsep reinforcement schedules untuk menjelaskan pola penguatan.
Edward Thorndike:
Thorndike memperkenalkan hukum efek (law of effect), yang menyatakan bahwa perilaku yang menghasilkan hasil yang menyenangkan lebih mungkin diulang, sementara perilaku yang menghasilkan hasil yang tidak menyenangkan cenderung dihindari.
Penerapan Teori Behaviorisme dalam Pendidikan
-
Penguatan Positif:
Guru dapat memberikan penghargaan, seperti pujian, stiker, atau nilai tinggi, untuk mendorong perilaku yang diinginkan, seperti menyelesaikan tugas tepat waktu atau berperilaku baik di kelas. Penguatan Negatif:
Contohnya, guru dapat menghapus tugas tambahan jika siswa menunjukkan peningkatan dalam perilaku atau prestasi akademik mereka.Hukuman:
Hukuman digunakan untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, seperti memberikan tugas tambahan bagi siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Namun, penggunaan hukuman harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak motivasi siswa.Latihan dan Pengulangan:
Pembelajaran berbasis behaviorisme sering melibatkan latihan berulang untuk memastikan penguasaan konsep, seperti penghafalan tabel perkalian atau latihan membaca.Penggunaan Sistem Token:
Dalam sistem ini, siswa diberi token atau poin sebagai penghargaan atas perilaku positif, yang kemudian dapat ditukarkan dengan hadiah tertentu.Pembelajaran Langsung:
Guru memberikan instruksi yang jelas dan langsung, diikuti dengan contoh dan pengulangan untuk memastikan pemahaman siswa.
Kelebihan Teori Behaviorisme