Mohon tunggu...
Radifa Rihadatul aisya
Radifa Rihadatul aisya Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Belajar Behaviorisme: Pembentukan Perilaku melalui Penguatan dan Pengulangan

22 Januari 2025   22:58 Diperbarui: 22 Januari 2025   22:58 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori belajar behaviorisme adalah salah satu pendekatan utama dalam psikologi pendidikan yang menekankan pada pembentukan perilaku melalui hubungan antara stimulus dan respons. Teori ini berfokus pada perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dimodifikasi, dengan sedikit perhatian pada proses mental internal. Pendekatan ini berkembang pada abad ke-20 sebagai tanggapan terhadap kurangnya objektivitas dalam metode penelitian psikologi yang sebelumnya lebih berfokus pada introspeksi.

Behaviorisme menjadi dasar dari banyak metode pengajaran tradisional karena pendekatannya yang sistematis dalam mempelajari dan mengubah perilaku peserta didik. Artikel ini akan membahas prinsip dasar teori behaviorisme, tokoh-tokoh penting, kelebihan dan kekurangannya, serta penerapannya dalam pendidikan.

Prinsip Dasar Teori Behaviorisme

  1. Hubungan Stimulus-Respons:
    Menurut behaviorisme, pembelajaran terjadi ketika suatu stimulus (rangsangan dari lingkungan) menghasilkan respons (perilaku tertentu).

  2. Perilaku yang Dapat Diamati:
    Behaviorisme hanya mempelajari perilaku yang dapat dilihat dan diukur, sehingga aspek-aspek internal seperti pikiran dan emosi kurang diperhatikan.

  3. Penguatan (Reinforcement):
    Penguatan adalah elemen kunci dalam teori ini. Tindakan atau respons yang diikuti oleh penguatan positif (hadiah) cenderung berulang, sedangkan penguatan negatif (penghilangan sesuatu yang tidak diinginkan) juga dapat meningkatkan frekuensi perilaku tertentu.

  4. Hukuman (Punishment):
    Hukuman digunakan untuk mengurangi atau menghentikan perilaku yang tidak diinginkan dengan memberikan konsekuensi yang tidak menyenangkan atau menghilangkan sesuatu yang diinginkan.

  5. Pembelajaran sebagai Proses Bertahap:
    Teori ini menekankan bahwa pembelajaran adalah proses bertahap yang melibatkan pengulangan dan penguatan perilaku.

Tokoh-Tokoh Penting dalam Behaviorisme

  1. John B. Watson:
    Watson adalah pelopor behaviorisme modern. Ia percaya bahwa semua perilaku manusia adalah hasil dari pembelajaran yang terjadi melalui hubungan stimulus dan respons. Penelitiannya yang terkenal, "Little Albert Experiment," menunjukkan bagaimana ketakutan dapat dipelajari melalui pengondisian klasik.

  2. Ivan Pavlov:
    Pavlov adalah ilmuwan yang menemukan pengondisian klasik melalui eksperimen dengan anjing. Ia menunjukkan bahwa respons alami (seperti mengeluarkan air liur) dapat dikaitkan dengan stimulus netral (seperti bunyi bel) melalui asosiasi berulang.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun