Teori belajar humanistik merupakan salah satu pendekatan pendidikan yang menempatkan individu sebagai pusat proses pembelajaran. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan potensi, nilai-nilai kemanusiaan, dan kepribadian peserta didik secara holistik. Teori ini lahir sebagai reaksi terhadap pendekatan tradisional yang cenderung mekanis, seperti behaviorisme dan kognitivisme, yang sering mengabaikan aspek emosional dan personal dari pembelajaran.
Dalam teori humanistik, pembelajaran dianggap bukan hanya proses transfer pengetahuan, tetapi juga cara untuk membantu individu mencapai aktualisasi diri. Artikel ini akan membahas prinsip dasar teori humanistik, tokoh-tokoh penting, serta penerapannya dalam pendidikan.
Prinsip Dasar Teori Humanistik
1. Pusat pada Peserta Didik (Student-Centered Learning):
Pembelajaran berfokus pada kebutuhan, minat, dan pengalaman peserta didik, bukan hanya pada materi yang diajarkan.
2. Aktualisasi Diri:
Teori humanistik bertujuan membantu individu mencapai potensi tertinggi mereka. Aktualisasi diri adalah proses di mana seseorang mengenali dan mengembangkan kemampuan, bakat, dan nilai-nilai mereka.
3. Pembelajaran Holistik:
Proses pembelajaran mencakup aspek intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik.
4. Pentingnya Motivasi Internal:
Motivasi belajar berasal dari dalam diri individu, bukan karena tekanan atau iming-iming dari luar, seperti nilai atau penghargaan.