3. Kelompok kontrol: Anak-anak tidak mengamati interaksi dengan boneka.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang mengamati model agresif cenderung meniru perilaku agresif tersebut, bahkan ketika tidak ada penguatan langsung. Eksperimen ini menunjukkan bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh pengamatan terhadap model.
Aplikasi Teori Belajar Sosial
Teori belajar sosial Bandura memiliki aplikasi yang luas di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pengasuhan anak, tempat kerja, dan media. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Dalam Pendidikan:Guru dapat menjadi model positif bagi siswa dengan menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti disiplin, kerja sama, atau semangat belajar. Proses pembelajaran kolaboratif juga dapat membantu siswa belajar melalui pengamatan terhadap teman sebaya mereka.
2. Dalam Pengasuhan Anak:Orang tua dapat memengaruhi perkembangan anak dengan menjadi teladan yang baik. Misalnya, menunjukkan sikap hormat, kejujuran, atau kebaikan akan membantu anak belajar dan meniru perilaku tersebut.
3. Dalam Media:Media, termasuk televisi dan internet, memiliki pengaruh besar terhadap perilaku manusia. Anak-anak dan remaja sering kali meniru perilaku yang mereka lihat di layar, baik itu positif maupun negatif. Oleh karena itu, penting untuk memproduksi konten yang memberikan pengaruh positif.
4. Dalam Tempat Kerja:Dalam lingkungan kerja, karyawan cenderung meniru perilaku kolega atau atasan mereka. Budaya kerja yang sehat dapat dibangun dengan mempromosikan model yang menunjukkan etika kerja yang baik, komunikasi yang efektif, dan sikap kerja sama.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Belajar Sosial
Kelebihan:
1. Komprehensif: Teori ini menggabungkan aspek kognitif, emosional, dan sosial dalam pembelajaran.
2. Relevan: Sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan, pengasuhan, dan pengaruh media.
3. Dukungan Eksperimen: Eksperimen seperti Bobo Doll memberikan bukti empiris yang kuat terhadap teori ini.
Kelemahan:
1. Kurangnya Fokus pada Faktor Biologis: Teori ini kurang memperhatikan pengaruh faktor genetik atau biologis terhadap pembelajaran.
2. Tidak Mengukur Motivasi Internal: Fokus pada pengaruh eksternal seperti model dan lingkungan, tetapi kurang mendalami motivasi internal individu.