Mohon tunggu...
Radifa Rihadatul aisya
Radifa Rihadatul aisya Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Belajar Sosial Albert Bandura: Belajar Melalui Observasi dan Interaksi

22 Januari 2025   06:33 Diperbarui: 22 Januari 2025   06:33 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Albert Bandura adalah seorang psikolog yang dikenal karena kontribusinya terhadap teori belajar sosial (Social Learning Theory). Teori ini menekankan bahwa pembelajaran manusia tidak hanya terjadi melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui observasi dan interaksi dengan lingkungan sosial. Bandura memperkenalkan gagasan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang terus belajar dari perilaku orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Teori belajar sosial Bandura memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana individu membentuk perilaku mereka berdasarkan pengaruh sosial di sekitarnya. Ia juga mengintegrasikan aspek kognitif dalam proses belajar, yang menjadikan teorinya sebagai salah satu pendekatan yang komprehensif dalam psikologi.

Konsep Utama dalam Teori Belajar Sosial

Bandura menjelaskan beberapa konsep utama dalam teori belajar sosial yang menjadi dasar pemahaman tentang bagaimana individu belajar:

  1. Observasi (Pembelajaran Melalui Pengamatan):
    Menurut Bandura, individu belajar dengan mengamati perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Misalnya, seorang anak mungkin belajar untuk bersikap sopan dengan melihat orang tuanya memberikan ucapan terima kasih kepada orang lain.

  2. Modeling (Meniru Perilaku):
    Individu cenderung meniru perilaku orang yang dianggap sebagai model. Model ini bisa berupa orang tua, guru, teman sebaya, atau bahkan tokoh di media. Bandura menyebutkan bahwa model yang dihormati atau dikagumi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pembelajaran.

  3. Penguatan (Reinforcement) dan Hukuman (Punishment):
    Meskipun belajar dapat terjadi tanpa penguatan langsung, pengalaman melihat orang lain diberi penghargaan (reinforcement) atau hukuman (punishment) juga memengaruhi perilaku individu. Proses ini dikenal sebagai vicarious reinforcement atau vicarious punishment.

  4. Proses Kognitif:
    Bandura menekankan bahwa pembelajaran tidak hanya melibatkan pengamatan, tetapi juga proses kognitif seperti perhatian, ingatan, dan pemahaman. Seseorang harus mampu memproses informasi yang diamati agar dapat mereproduksi perilaku tersebut.

  5. **Efikasi Diri memainkan peran penting dalam teori belajar sosial. Ketika seseorang yakin bahwa mereka mampu melakukan suatu tindakan dengan sukses, mereka cenderung lebih termotivasi untuk mencoba dan belajar dari pengalaman tersebut. Sebaliknya, jika mereka meragukan kemampuan mereka, mereka mungkin enggan untuk bertindak, bahkan jika mereka telah melihat orang lain berhasil.

Eksperimen Bobo Doll: Membuktikan Teori Belajar Sosial
Salah satu eksperimen terkenal yang dilakukan Bandura untuk mendukung teori belajar sosial adalah eksperimen Bobo Doll. Dalam penelitian ini, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing mengamati model dewasa yang memperlakukan boneka tiup bernama Bobo dengan cara berbeda:
1. Model agresif: Anak-anak mengamati orang dewasa memukul dan menghina boneka tersebut.

2. Model non-agresif: Anak-anak mengamati orang dewasa bermain dengan boneka secara damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun