Mohon tunggu...
Radifa Rihadatul aisya
Radifa Rihadatul aisya Mohon Tunggu... Penjahit - Mahasiswi

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Teori Psikososial Erikson dalam Pendidikan dan Kesehatan Mental

27 Oktober 2024   11:18 Diperbarui: 27 Oktober 2024   11:20 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implikasi Teori Psikososial Erik Erikson dalam Pendidikan dan Kesehatan Mental

Teori psikososial yang dikembangkan oleh Erik Erikson merupakan salah satu kerangka teoritis yang paling berpengaruh dalam psikologi perkembangan. Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia berlangsung melalui delapan tahap, di mana setiap tahap melibatkan tantangan atau krisis yang harus diatasi untuk mencapai perkembangan yang sehat. Pemahaman tentang teori ini memiliki implikasi yang signifikan dalam dua bidang utama: pendidikan dan kesehatan mental.

1. Pendidikan

Penerapan dalam Kurikulum Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, teori Erikson memberikan wawasan yang penting bagi pendidik dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Setiap tahap perkembangan mengharuskan siswa untuk menghadapi tantangan tertentu. Misalnya, pada tahap keempat, yaitu "Industri vs. Inferioritas," yang berlangsung antara usia 6 hingga 12 tahun, anak-anak mulai menyadari pentingnya kerja keras dan keterampilan. Dalam fase ini, pendidik perlu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung rasa percaya diri dan motivasi. Aktivitas kelompok yang mendorong kolaborasi dan kompetisi sehat dapat membantu anak-anak merasa lebih mampu dan berkontribusi, sehingga mengurangi perasaan inferioritas.

Pengembangan Karakter dan Identitas

Selanjutnya, pada tahap kelima, "Identitas vs. Kebingungan Identitas," yang biasanya dialami oleh remaja, penting untuk memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi identitas mereka. Sekolah perlu memfasilitasi proses ini dengan program yang membangun kepercayaan diri dan membantu siswa memahami nilai-nilai mereka. Pendidikan karakter yang mengajarkan integritas, empati, dan tanggung jawab sangat relevan dalam konteks ini. Kegiatan ekstrakurikuler, seperti klub atau organisasi siswa, dapat berfungsi sebagai wadah bagi remaja untuk menemukan minat mereka dan membentuk identitas yang kuat.

Dukungan Emosional dalam Lingkungan Sekolah

Dukungan emosional juga menjadi aspek penting dalam pendidikan. Dengan meningkatnya kesadaran tentang kesehatan mental, penting bagi sekolah untuk memiliki program konseling yang efektif. Program ini dapat memberikan dukungan kepada siswa yang menghadapi tantangan emosional, terutama ketika mereka mengalami krisis yang terkait dengan tahap perkembangan mereka. Pendekatan yang sensitif dan responsif terhadap kebutuhan emosional siswa akan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung.

2. Kesehatan Mental

Memahami Krisis Identitas

Dalam konteks kesehatan mental, teori Erikson relevan dalam memahami berbagai masalah yang sering dialami individu, terutama remaja dan dewasa muda. Krisis identitas yang muncul pada tahap kelima dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Terapi yang berfokus pada pemahaman dan pengolahan pengalaman hidup ini dapat membantu individu menghadapi konflik yang muncul dari pencarian identitas. Pendekatan ini menekankan pentingnya lingkungan sosial yang mendukung, yang dapat membantu individu merasa lebih terhubung dan memahami diri mereka sendiri.

Intervensi Psikososial

Penerapan pendekatan psikososial dalam intervensi kesehatan mental sangat penting. Memahami bahwa setiap individu membawa pengalaman unik dari tahap-tahap sebelumnya memungkinkan profesional kesehatan mental untuk merancang intervensi yang lebih tepat. Misalnya, individu yang mengalami isolasi pada tahap "Intimacy vs. Isolation" perlu dukungan untuk membangun hubungan yang sehat. Terapi kelompok atau program dukungan sosial dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu individu mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan rasa saling percaya.

Pencegahan Masalah Kesehatan Mental

Edukasi mengenai teori Erikson juga memiliki peran penting dalam program pencegahan masalah kesehatan mental. Kesadaran tentang tahap-tahap perkembangan dapat membantu individu dan komunitas lebih siap menghadapi tantangan hidup. Dengan meningkatkan pemahaman tentang krisis yang mungkin dihadapi selama perkembangan, individu dapat lebih memahami dan menangani masalah yang muncul. Masyarakat yang teredukasi dengan baik akan mampu mengurangi stigma terhadap masalah kesehatan mental, menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi individu yang membutuhkan bantuan.

3. Kesimpulan

Implikasi teori psikososial Erik Erikson sangat luas dan mendalam, terutama dalam pendidikan dan kesehatan mental. Dengan memahami tantangan yang dihadapi individu pada setiap tahap perkembangan, pendidik dan profesional kesehatan mental dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan individu.

Dalam pendidikan, penerapan teori Erikson dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih responsif terhadap kebutuhan emosional dan sosial siswa. Di sisi lain, dalam kesehatan mental, pemahaman tentang krisis identitas dan pengalaman hidup dapat meningkatkan efektivitas intervensi yang diberikan kepada individu.

Melalui integrasi pendekatan ini, kita dapat membentuk generasi yang lebih resilient dan sejahtera. Pendidik dan profesional kesehatan mental harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap individu merasa dihargai, didukung, dan mampu mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Dengan demikian, teori Erikson bukan hanya relevan dalam konteks perkembangan manusia, tetapi juga dalam upaya membangun masyarakat yang lebih sehat dan seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun