"Dan apabila gunung-gunung dihancurkan luluh."
Hancurnya Gunung-Gunung: Tafsir ini menyatakan bahwa pada hari kiamat, gunung-gunung yang kokoh dan tinggi akan hancur, luluh menjadi debu dan pasir yang beterbangan. Ini menggambarkan betapa dahsyatnya hari kiamat, di mana struktur bumi yang paling kuat sekalipun akan dihancurkan.
Perubahan Drastis pada Alam: Ayat ini menunjukkan perubahan drastis pada alam, di mana gunung-gunung yang menjadi simbol kekuatan dan keteguhan akan hilang seolah-olah tidak pernah ada. Ini memperlihatkan kuasa Allah yang luar biasa dalam mengubah ciptaan-Nya.
Penafsiran Harfiah dan Metaforis: Ada yang menafsirkan ayat ini secara harfiah, bahwa gunung-gunung benar-benar akan dihancurkan. Sementara penafsiran metaforis melihat ini sebagai simbol dari hancurnya segala bentuk kekuatan dan stabilitas yang dikenal manusia.
6. Matahari digulung
"Apabila matahari digulung."
Matahari Digulung: Penafsiran umum dari ayat ini adalah bahwa matahari akan kehilangan cahayanya dan seolah-olah digulung. Ini menunjukkan berakhirnya fungsi matahari sebagai sumber cahaya dan kehidupan bagi bumi.
Akhir dari Matahari: Beberapa tafsir menjelaskan bahwa matahari akan digulung seperti kain, yang menggambarkan penghentian total dari siklus harian matahari terbit dan terbenam. Ini adalah simbol berakhirnya waktu dan permulaan dari hari kiamat.
Penafsiran Ilmiah dan Metaforis: Tafsir modern kadang-kadang mengaitkan fenomena ini dengan berakhirnya kehidupan bintang (matahari), di mana matahari akan menjadi supernova atau berubah menjadi bintang kerdil putih. Namun, tafsir klasik lebih cenderung melihat ini sebagai kejadian supranatural yang langsung dikaitkan dengan kuasa Allah.