Halo kali ini mau bahas sesuatu nih yaitu mengenal Jiwa Entreprenernya Rasulullah saw yang dimana beliau dari kecil sudah berwirausaha loh , yuk mari kita simak pembahasannya eitt , tapi sebelum kita membahas kita kenalan dulu nih sama istilah Entreprener. Entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai dan membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, serta asset yang lainnya pada suatu kombinasi yang mampu melakukan suatu perubahan atau menambahkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang sebelumnya.
Dapat disederhanakan bahwa arti entrepreneur adalah seorang pengusaha atau orang yang melakukan kegiatan wirausaha, di mana orang tersebut biasanya mempunyai bakat untuk mengenali produk-produk baru, menentukan cara produksi yang baru, dapat membuat standar operasional, mampu memasarkan produk dan dapat mengatur modal untuk kegiatan operasional.Â
nah kita langsung ke topiknya .
kronologi Rasulullah mulai berdagang yang dikutip dari NU.or.idÂ
dalam sebuah hadits riwayat Ahmad. Â Ketika sang ayah, Abdullah, wafat saat usianya baru dua bulan di dalam kandungan. Sementara sang bunda, Aminah, pergi untuk selama-lamanya manakala Rasulullah berumur enam tahun. Kondisi seperti ini membuat Rasulullah mandiri dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Â
Memang selepas ditinggalkan orang tuanya, Rasulullah diasuh kakeknya, Abdul Muthalib, lalu kemudian pamannya, Abu Thalib. Mulanya, ia mengandalkan kakek dan pamannya dalam memenuhi kebutuhannya. Namun, Rasulullah tidak bisa berpangku tangan terus menerus menunggu pemberian kakek dan pamannya. Ada rasa malu di dalam dada. Â
Akhirnya, ketika usianya delapan tahun Rasulullah sudah bekerja. Ia menggembalakan kambing-kambing elit Quraisy. Dari situ, Rasulullah mendapatkan upah untuk sekedar memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ia menjalani pekerjaan ini selama empat tahun. Ketika usianya 12 tahun, Rasulullah 'banting setir.' Ia ganti profesi.Â
Tidak lagi menjadi penggembala kambing. Ia bekerja magang di 'perusahaan' sang paman, Abu Thalib. Ia menjadi karyawan bisnis pamannya dalam sektor ekspor-impor. Di usianya yang masih belia, Rasulullah bahkan beberapa kali ikut berdagang bersama pamannya ke Syam (sekarang Suriah).Â
Ia magang pada pamannya selama kurang lebih lima tahun, hingga usianya 17 tahun. Pada tahap ini, Rasulullah mulai belajar berwirausaha. Ia menyerap semua ilmu bisnis dan dagang dari sang paman dan mitra bisnisnya. Mulai dari kondisi pasar, penawaran dan permintaan (supply and demand), produksi barang, karakteristik pembeli, dan lain sebagainya.Â