Mereka lalu melakukan mendigitalkan konten tersebut dan mempostingnya ke situs web ilegal sebelum tanggal rilis resminya. Dengan mendigitalkan dan menyebarkan materi berhak cipta secara online sebelum waktunya, para terdakawa berpotensi melanggal pedoman penerbitan.
Pembaca sendiri sangat menantikan chapter baru manga yang berasal dari Weekly Shonen Jump setiap minggunya. Penggemar juga ini menemukan ceritanya bersama dengan orang lain sesuai dengan jadwal seharusnya. Dengan mendahulu distribusian resminya ini dapat merusak rencana dan kesenangan ini.
Bagian akhir
Dengan adanya penangkapan baru-baru ini terjadi menjadi sorotan publik khususnya para penggemar manga tersebut. Pengumuman mengenai hal tersebut menunjukkan dedikasi dari penerbit untuk dapat menjaga hak-hak pengembangnya dan menjaga ketulusan dari publikasinya.
Adanya perntaan dari perusahaan tersebut bertindak sebagai peringatan jika kebocoran bukan hanya dapat merugikan bisnis dari manga secara finasial, tetapi juag melemahkan adanya upaya imajinatif dari orang-orang yang berbakat dibidang tersebut.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H