The Boy and the Heron dan Suzume no Tojimari sepertinya saat ini menjadi bahan perbincangan di kalangan penggemar anime ataupun manga. Dimana keduannya baru-baru ini dinominasian untuk Kategori Film Animasi Terbaik Golden Globe Awards Hal ini tak hanya menjadi momemn kebangaan bagi tim produksi yang menggarap film masing-masing, namun juga bagi seluruh penggemar.
Dikutip dari sportskeeda, topik lain sepertinya mulai muncul di tengah pemberitaan ini. Dimana  pertanyaan tersebut The Boy and the Heron menutup hype dari Suzume? tentu saja tidak, berikut ini penjelasannya.
Alasan kenapa The Boy and The Heron tidak menutupi hype dari Suzume
Hasilnya adalah sebuah film yang berisi karakter-karakter yang luar biasa dan dicintai. Film-film dari Shinkai sendiri seperti yang diketahui selalu membangkitkan emosia yang kuat, begitu juga dengan Suzume. Dimana perpaduan antara bencana alam dan unsur rakyat menciptakan sebuah film yang menarik.
Sedangkan The Boy and the Heron adalah karya dari Hayao Miyazaki yang dimana menekankan adanya gaya animasi yang indah, serta menangkap esensi dari tugas-tugas dari duniawi tertentu dan meromantiasasinya. Film ini berfokus pada pencarian karater untuk dapat dapat mencapai yang diperlukan setelah kematian dari ibunya. Film ini juga dengan indahnya menggambarkan kemampuan untuk dapat mengatas rintangan dengan cara berdamaian dengan kepergian ibunya.
Hal ini menghasilkan adanya penekanan yang jauh lebih signifikan dari suatu peristiwa atau kenangan yang jauh lebih baru.
Karena itu The Boy and the Heron saat ini sedang tayang di bioskop, penggemar cenderung berdiskusi dan menguraikan elemen-elemen yang ada didalamnya. Sementara itu Suzume pertama kali munucl di biosop hampir satu tahun yang lalu. Bukan filmnya sendiri yang menutupi kehebohan dari Suzume, tetapi melainkan waktu yang dimana menyebabkan fenomena ini.
Film Makoto Shinka dirilis pada November 2022 dan memberikan banyak waktu bagi penggemar anime untuk beralih ke topik diskusi baru.
Congratulations to the 81st #GoldenGlobes nominees for Best Picture - Animated:
• THE BOY AND THE HERON
• ELEMENTAL
• SPIDER-MAN: ACROSS THE SPIDER-VERSE
• THE SUPER MARIO BROS. MOVIE
• SUZUME
• WISH pic.twitter.com/VDh26Hu3Qh— Golden Globe Awards (@goldenglobes) December 11, 2023
Hal ini tidak terjadi pada film saja, tetapi juga seperti serial Black Clover dimana tidak banyak bicarakan. Dikarenakan serial anime dan manganya sudah vakum cukup lama.
Semenatra itu, serial seperti Jujutsu Kaisen dan One Piece hype di komunitas dibanding Black Clover. Hal ini bukan disebabkan oleh pilihan serial lain, melainkan adanya bias waktu dan keterkinian, yang memainkan peran pentin dalam cara pandang masyarakat dengan segala bentuk media.
Kesimpulanya, Suzume dan The Boy and the Heron adalah film yang luar biasa yang sangat berbeda. Meskipun berbeda, tetapi keduannya memberikan dampak yang signifikan bagi penonton yang menyaksikannya. Meskipun film dari Makoto Shinkai saat ini sedang tidak banyak dibicarakan, namun penyebabnya bukan karena film Hayao Miyazaki.
Sederhanannya adalah, cukup banyak waktu yang telah berlalu, dan bias kekinian telah mempengaruhi cara pandang penggemar terhadap sebuah film dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, kurangnya hyp dari Suzume adalah murni karena berlalunya waktu.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI