Mohon tunggu...
Radhwa Larasati Tetuko
Radhwa Larasati Tetuko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi jurusan jurnalistik Kelas 4D

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Revitalisasi Warung Kelontong, Dampak Positif dan Negatif Delivery Service dalam Era Digital

4 Januari 2024   22:36 Diperbarui: 4 Januari 2024   23:21 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menjalani kehidupan di era digital dengan banyaknya perubahan bentuk gaya hidup masyarakat, masyarakat pasti memerlukan berbagai macam bahan-bahan, serta perlengkapan untuk hidup. Era saat ini juga mencerminkan adanya transformasi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan tersebut dapat kita temui di warung kelontong atau minimarket.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, serta teknologi yang menunjukkan kecanggihannya, memberikan bukti bahwa banyak hal mengalami kemajuan. Dapat dilihat pada kondisi saat ini, belanja perlengkapan rumah tangga sangatlah mudah. Hanya dengan smartphone, dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Banyaknya jasa delivery service ini sebenarnya dapat membantu sebagian orang yang tidak memiliki waktu untuk berbelanja secara langsung. Namun, hadirnya jasa ini juga memberikan dampak negatif untuk para pengusaha warung kelontong yang harus merasakan penurunan omset dalam usaha yang dibangunnya.

Pernyataan tersebut disetujui dengan pendapat dari salah seorang pengusaha warung kelontong di daerah Serua, Ciputat, Surazi (45) yang akrab disapa mas Razi. Menurutnya, adanya jasa delivery service ini memberikan dampak negatif terhadap usahanya. Warung kelontongnya yang sudah dibangun sejak 21 tahun silam, harus mengalami sedikit penurunan dalam pendapatan.

"Sebenarnya adanya jasa itu, memberi dampak untuk usaha saya. Meskipun tidak berdampak besar, hanya 5% saja, tapi tetap saja penurunan pendapatan terhadap usaha saya tetap saya rasakan," ungkap Razi yang diwawancarai di warung kelontong miliknya, pada Sabtu (23/12/2023).

Delivery service yang diketahui banyak memberikan dampak negatif terhadap usaha warung kelontong, meskipun dampak yang dirasakan tidak terlalu besar, namun tetap saja usaha tersebut mengalami penurunan dalam pendapatan. Hadirnya jasa delivery service ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan, sebab jasa tersebut juga memberikan bantuan yang mempermudah untuk sebagian pelanggan.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu pegawai minimarket, Bella Novita Sari (29) yang kerap disapa Bella. Adanya jasa delivery service tentunya tidak bisa disalahkan begitu saja. Nyatanya, jasa tersebut membantu para pelanggan yang sulit untuk berbelanja ke supermarket ataupun minimarket.

"Adanya jasa layanan antar ini tidak sepenuhnya bisa disalahkan. Karena jasa ini memberikan akses yang memudahkan para pelanggan untuk memilih produk-produk yang dibutuhkan hanya dengan smartphone dan bisa dilakukan dimana saja," ujar Bella saat diwawancarai di kediamannya, pada Minggu (24/12/2023).

Pernyataan di atas juga didukung dengan pengakuan dari salah seorang pelanggan yang menggunakan jasa delivery service tersebut, Tuni Wuryanti (52) yang sering disapa Tuni. Menurutnya, delivery service sangat membantu dirinya untuk membeli barang kebutuhan. Dengan bentuk kemudahan yang sangat luar biasa, dan banyak pilihan produk yang terkadang tidak tersedia di warung kelontong.

"Saya sangat terbantu dengan delivery service ini. Karena waktu yang saya miliki sedikit untuk berbelanja secara langsung dan adanya jasa ini, saya bisa berbelanja dimanapun," jawab Tuni saat diwawancarai di kediamannya di Serua, Ciputat, pada Minggu (24/12/2023).

Dalam mengeksplorasi dampak dari adanya jasa delivery service terhadap warung kelontong, harus dilihat bagaimana kompleksnya perubahan yang terjadi dalam ekosistem bisnis lokal ini. Dengan memberikan banyak sekali kemudahan dan peluang-peluang baru, jasa pengiriman ini juga pastinya memberi tantangan yang harus siap dihadapi dengan bijaksana.

Usaha warung kelontong bukan hanya sebagai saksi dari perubahan ini, tetapi juga sebaga pelaku yang aktif dalam menentukan arah masa depan usaha mereka. Para pengusaha warung kelontong ini sangat diharapkan bisa memanfaatkan teknologi sebagai alat yang dapat memperluas jangkauan serta meningkatkan kualitas pelayanan, sekaligus sebagai bentuk pertahanan keaslian dan nilai-nilai tradisional yang membuat warung kelontong tetap menjadi bagian yang tidak tergantikan dalam kehidupan masyarakat.

Seiring dengan perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis lokal yang terus berkembang, kolaborasi antara inovasi digital dan kelanjutan tradisional akan membangun serta membentuk fondasi keberhasilan warung kelontong di masa depan. Dengan pandangan yang bijak, warung kelontong akan tetap menjadi pilihan utama masyarakat, menjembatani kesenjangan antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan nilai-nilai lokal yang sudah mengakar selama bertahun-tahun.

Penulis: Radhwa Larasati Tetuko, Mahasiswi semester tiga Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun