Mohon tunggu...
Radhiyah Radhiyah
Radhiyah Radhiyah Mohon Tunggu... Guru - Guru

guru yang senantiasa belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Memerdekakan

11 Februari 2023   20:06 Diperbarui: 11 Februari 2023   21:09 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Konsep pendidikan Frobel menganggap bahwa panca indra adalah sebagai konsentris namun diutamakan sehingga permainan anak anak  sangat diutamakan dalam pembelajaran yang merupakan kodrat anak, yang bergerak dan melakukan sesuatu berdasarkan imajinasi atau fantasi yang dimiliki. 

Sehingga proses pembelajarannya masih memerlukan perintah atau gagasan. Sementara berbeda dengan Montessori yang tidak mengutamakan atau mementingkan permainan dalam pembelajaran, pelajaran panca indra sangat penting, anak diberi kemerdekaan yang luas (ini sesuai dg tuntutan zaman kala itu, merdeka). Perintah atau paksaan pendidik mungkin bertentangan dengan tuntutan jiwa dan jasmani anak sehingga menghambat pertumbuhan. Anak-anak jangan diberi pengajaran, tapi tuntunan. Guru adalah penuntun yang mengamati anak secara individual dan tidak boleh melarang perbuatan spontan anak, yang adalah kodratnya.[4]  

 Sementara tokoh pendidikan nasional, Kihajar Dewantara, menyatukan kedua pendapat tersebut dimana pelajaran panca indra dan permainan anak sangatlah penting untuk menyelaraskan budi pekerti menjadi satu kesatuan yang merupakan kebutuhan dasar manusia. Menurut Ki Hajar Dewaantara,  sekolah merupakan taman bermain bagi anak anak yang belajar mengenal dunianya melalui permainan. Dalam Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah diguratkan dalam dirinya sejak ia dilahirkan.

 Filosofi dan konsep pemikiran Pendidikan KI Hajar Dewantara dalam  Profil Pelajar Pancasila yang dicetus sebagai landasan pendidikan Indonesia diharapkan juga menjadi pedoman dan arah untuk para pendidik, dalam membangun berilaku budi pekerti anak. 

Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif.  Keenam dimensi tersebut adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Program guru penggerak melahirkan para guru penggerak perubahan yang membeikan keteladanan dalam praktik baiknya sebagai guru dalam melakukan proses pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan dasr murid, menuntun anak serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila. Dalam mendukung Program Merdeka Belajar pemerintah sedang dan telah menyiapkan pengajar praktik yang akan mendampingi Calon Guru Penggerak dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan dimana guru tersebut berada. 

Seorang Guru Penggerak menjadi sosok yang selalu akan tergerak untuk mengabdikan yang terbaik yang selanjutnya bergerak dan menggerakkan lingkungan sekitarnya dalam rangka menuju pendidikan yang lebih berkualitas. Guru Penggerak harus memiliki nilai dan peran. Nilai-nilai Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Sedangkan perannya adalah menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antara guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun