Sragen (30/11/2021) - Kabupaten Sragen memiliki kasus terkonfirmasi positif COVID-19 total sebanyak 16.661 (data terakhir pada 30 November 2021), hal ini menyebabkan Kabupaten Sragen menempati peringkat ke-5 dalam peningkatan kasus terkonfirmasi positif COVID-19. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Sragen melalui Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2020 tentang Penerapan Tatanan Kehidupan Normal Baru Untuk Mewujudkan Maysarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Kabupaten Sragen, pemerintah mengatur setiap masyarakatnya untuk taat akan protokol kesehatan.
Pelaksanaan belajar mengajar pun sudah kembali dibuka dengan metode tatap muka secara langsung disekolah maupun di tempat belajar lain, seperti salah satunya di TPA (Tempat Pendidikan Al-Quran), pihak sekolah dan pihak TPA sebenarnya sudah menerapkan prokes dengan baik, akan tetapi masih belum optimal. Berdasarkan pengamatan, masih banyak murid TPA AL-Fath Desa Musuk yang belum menggunakan masker dengan benar serta belum mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO.
Untuk mencegah adanya kluster baru COVID-19 pada kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, mahasiswa KKN Tematik UNDIPxUNICEF mengedukasi murid TPA AL-Fath Desa Musuk, Sambirejo, Sragen mengenai pentingnya cara mencuci tangan pakai sabun (CTPS) sesuai pedoman WHO beserta edukasi cara memakai masker yang benar saat di tempat umum. Kegiatan sosialisasi dibuat menarik agar para murid tertarik untuk menyimak materi yang diberikan.
Tidak hanya kegiatan edukasi saja yang dilakukan, para murid TPA AL-Fath juga diajak untuk praktik CTPS setelah kegiatan edukasi selese. Terlihat para murid sangat antusias dan banyak yang sudah paham mengenai langkah CTPS yang benar. Ketika salah satu murid ditanya mengenai kegiatan ini, ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat seru dan paham tentang cara CTPS yang benar itu seperti apa.
Harapannya dengan diadakan kegiatan edukasi kepada para murid TPA AL-Fath, mereka dapat mengimplementasikan kegiatan CTPS dan cara memakai masker yang benar dalam kehidupan sehari-hari serta kluster COVID-19 tidak terjadi kembali kedepannya.
Penulis : Radhika Wulandari, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing KKN Tematik : Kurniawan Teguh Martono, ST, MT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H