Mohon tunggu...
Radha Maitha Rahma
Radha Maitha Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alasan Masyarakat Masih Mempercayai Pengobatan Tradisional Dibandingkan Pengobatan Modern dan Pengaruhnya

25 September 2024   11:47 Diperbarui: 25 September 2024   11:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan keanekaragaman suku dengan ciri khas masing-masing. Keanekaragaman inilah yang juga membuat adanya perbedaan dari jenis warisan budaya, baik dari kepercayaan, upacara, maupun pengobatan menggunakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional merupakan akumulasi dari pengetahuan, keterampilan, dan praktek yang didasarkan pada berbagai teori, kepercayaan dan pengalaman yang dikembangkan oleh berbagai kebudayaan. Ada berbagai macam pengobatan tradisional, seperti pengobatan dari tanaman herbal atau tanaman obat, pengobatan dari bahan hewan, dan pengobatan secara spiritual. Sebagian besar masyarakat di Indonesia terutama yang ada di desa-desa menggunakan pengobatan tradisional sebagai penyembuhan maupun perawatan kesehatannya.

Penggunaan pengobatan tradisional ini telah diturunkan oleh nenek moyang kita, sehingga keberadaanya merupakan warisan budaya Indonesia. Banyak masyarakat menganggap biaya pengobatan tradisional ini jauh lebih murah, mudah, dan lebih manjur. Untuk memperoleh obat tradisional tidaklah sulit, karena dapat didapatkan di toko-toko terdekat dan mudah dibuat sendiri dengan sederhana. Selain itu, pengobatan tradisional melalui cara spiritual lewat dukun masih dipercayai hingga saat ini. Mereka percaya bahwa mantra yang diucapkan dukun lebih cepat manjur.

Sehingga dengan kepercayaan seperti ini masyarakat lebih memilih pengobatan tradisional dibandingkan dengan datang ke rumah sakit untuk memeriksa kondisi tubuh mereka. Banyak penyakit yang memang memerlukan medis malah terabaikan karna kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengobatan dokter karena dengan itu kondisi yang terjadi pada tubuh akan lebih akurat. Selain itu, lebih cepat juga diketahui apa yang menjadi penyebab penyakitnya seperti jantung, paru-paru, ginjal, maupun penyakit lainnya. Sedangkan, kekurangan dalam penggunaan obat tradisional sendiri mempunyai berbagai efek samping. Efektivitas dan efikasi obat tradisional yang dibuktikan masih terbatas atau belum dilakukan, sehingga mudah tercemar oleh berbagai jenis mikroorganisme maupun jamur, serta waktu yang diperlukan dalam proses penyembuhan membutuhkan waktu jangka panjang.

Misalnya, masyarakat masih mempercayai mantra seorang dukun sebagai efek paling manjur dalam pengobatan tradisional. Dibandingkan dengan dokter ketika di rumah sakit akan memakaikan alat gip pada tulang pasien untuk menyatukan tulang yang patah, maka pengobatan tradisional hanya akan menggunakan bahan alami seperti diurut menggunakan minyak kelapa yang sudah dibacakan penawarnya. Padahal dalam aturan medis sendiri, apabila kaki mengalami cidera pertolongan pertama tidak disarankan untuk diurut. Tindakan yang seharusnya adalah melakukan pemeriksaan ke rumah sakit agar mendapat penanganan langsung dari dokter, karena kita tidak akan mengetahui kondisi kaki tersebut hanya keseleo atau patah tulang. Alih-alih membantu proses pemulihan, justru akan semakin memperparah keadaan.

Meskipun pemerintah telah mengeluarkan undang-undang tentang pelayanan pengobatan tradisional, namun masih banyak implikasi yang terjadi karena tindakan tanpa pengawasan dan pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. Pengobatan tradisional dianggap cara kuno, sehingga masyarakat menganggap bahwa jamu hanya sebuah minuman biasa dan dukun hanyalah akal-akalan untuk mengelabuhi masyarakat tertentu. Mereka berpendapat pengobatan modern lebih aman dan terjamin dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Masyarakat harus lebih memiliki pengetahuan akan pentingnya kesehatan mereka.

Dalam kesimpulannya, bahwa faktor penyebab masyarakat masih mempercayai pengobatan tradisional adalah karena faktor ekonomi, budaya, maupun pendidikan. Sehingga terjadi banyaknya kematian tanpa penanganan medis dan tidak dapat diketahui penyakitnya. Bukan berarti pengobatan tradisional sepenuhnya buruk, namun bukan hal yang bagus apabila dijadikan sebagai prioritas dalam menyembuhkan penyakit.  Perlu adanya tindakan preventif seperti sosialisasi lebih mendalam tentang pengobatan modern terhadap masyarakat.

KATA KUNCI : Budaya, Masyarakat, Obat, Pengobatan, Tradisional

DAFTAR PUSTAKA

Ainun Wulandari, N. K. T., 2021. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan Obat Tradisional di Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Kota Depok. Jurnal Ilmu Kefarmasian, 14(2), pp. 70-78.

Hafizah, 2018. Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional dan Mistik di Nagari Suayan Tinggi Kecamatan Suayan Kabupaten Lima Puluh Kota. Ilmi Pendidikan Ahlussunnah, 1(2), pp. 15-23.

Mochamad Reiza Adiyasa, M., 2021. Pemanfaatan obat tradisional di Indonesia: distribusi dan faktor demografis yang berpengaruh. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 4(3), pp. 130-138.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun