Mohon tunggu...
Radha FramesWara
Radha FramesWara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Asli

"Ketidak sempurnaan adalah keindahan, kegilaan adalah jenius, dan lebih baik bersikap konyol daripada benar-benar membosankan"-Marilyn Monroe

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketahanan Pangan Desa Jugo Mengalami Penurunan akibat Dampak Covid-19

21 November 2021   01:50 Diperbarui: 21 November 2021   01:53 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era pandemi seperti sekarang ini banyak sekali sektor kehidupan yang terdampak akibat virus Covid 19. Berbagai permasalahan sosial dan ekonomi muncul di kehidupan masyarakat. Namun, kemudian berdampak luas pada sektor-sektor kehidupan manusia. Aspek penting pertama dalam sektor ekonomi yang mengalami perubahan sangat banyak baik secara makro maupun sektoral, termasuk sektor pertanian. Di tengah-tengah merosotnya kegiatan ekonomi secara keseluruhan, sektor pertanian diharapkan berperan sebagai tonggak agar pertumbuhan ekonomi nasional tidak mengalami penurunan.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam membangun perekonomian di Indonesia. Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan dan subsektor kehutananan. Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Namun, produktivitas pertanian masih jauh dari harapan. Salah satu penyebab kurangnya produktivitas pertanian yaitu sumber daya manusia yang masih rendah dalam mengolah lahan pertanian dan hasilnya. Kebanyakan petani di Indonesia melakukan penanaman padi secara manual dalam mengolah lahan pertanian.

Saat ini sektor pertanian di Indonesia menjadi ruang kecil untuk semua kalangan rakyat. Kurang lebih separuh dari jumlah rakyat Indonesia bekerja disektor pertanian. Seperti yang dilakukan dengan kebijakan kementrian pertanian telah melakukan upaya dengan menggelar pelatihan manajemen agrobisnis untuk pelaku usaha kecil dan menengah. 

Sektor pertanian memiliki peranan penting salah satunya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil dari pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan. Langkah awal yang perlu dilakukan yaitu penyediaan benih,bibit dan teknik budidaya hingga teknologi baik panen maupun pasca panen. Tentunya pola pemberdayaan pertanian perlu dilakukan di berbagai sektor untuk membangun pertanian. Salah satu daerah yang memiliki sektor pertanian adalah Blitar lebih tepatnya di Desa Jugo. Wilayah Desa Jugo  bertempat dengan  luasnya lahan sawah, dengan adanya lahan sawah memungkinkan masyarakatnya mayoritas bekerja sebagai petani.

Namun, adanya pendemi Covid 19 memeberikan dampak yang cukup besar bagi sektor pertanian yang ada di desa Jugo :

1. Harga pasar dan pertanian

Berlakunya jarak sosial dalam mengurangi keramain, perjalanan, dan penutupan untuk memperlambat penyebaran Covid 19, konsumen mengalami kesulitan. Hal ini mempengaruhi stabilitas supply dan demand barang dan jasa serta harga yang mengalami peningkatan.

2. Rantai pasokan pangan mengalami keterlambatan

Adanya pandemi Covid 19 ini berdampak pada penyaluran logistik pertanian

3. Kesehatan petani

Petani adalah seseorang yang bergerak pada bidang pertanian dengan melakukan pengelolaan tanah untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti padi, jagung, dll. Dan rata-rata usia seorang petani hampir 50 tahunan. Jika Covid 19 ini tidak dapat ditanggulangi bisa berdampak pada petani yang menimbulakn kepanikan masyarakat terhadap keterpurukan produksi pangan.

Hal ini membuat para petani berharap ditengah wabahnya virus corona ini tetap dapat melakasanakan aktivitas bertani seperti biasanya dan selalu diberikan penyuluhan edukasi mengenai wabah virus corona serta penanganan dalam penyebaran virus corona ini. Selain itu hendaknya pemerintah pusat dan pemerintah daerah turut ikut berkontribusi dalam memastikan sektor pertanian berjalan aman dan lancar terutama dari berbagai kondisi pertanian yang terjadi serangan OPT.

Untuk merealisasikan kebijakan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan pertanian dalam negeri. Melalui Kementrian Pertanian No. 1056/SE/RC.10/03/2020 tentang Strategi dalam Pencegahan dan Perlindungan Covid 19.

  • Pertama, penyediaan bahan pangan pokok utamanya beras dan jagung bagi 267 juta masyarakat Indonesia.
  • Kedua, percepatan ekspor komunitas strategis dalam mendukung keberlangsungan pertania dan ekonomi nasional.
  • Ketiga, sosialisasi kepada petani dan kepada petugas lapangan (PPL dan POPT) untuk pencegahan berkembangnya virus corona sebagaimana standar
  • Keempat, pembuatan dan pengembangan pasar tani di setiap provinsi, optimasi pangan local, koodinasi infrastruktur logistic, dan e-Marketing.
  • Kelima, program kegiatan padat karya agar sasaran pembangunan pertanian dicapai dan masyarakat langsung menerima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun